Gorontalo – Sebagai tindak lanjut program penilaian mandiri kabupaten kota kreatif Indonesia (PMK3I), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar kegiatan Bekraf Financial CLub (BFC). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan, pelaku ekonomi kreatif yang ada di Gorontalo.
Ditemui usai kegiatan, Plt. Direktur Akses Perbankan Bekraf, Yuke Sri Rahayu mengatakan, pihaknya sengaja mengundang pihak perbankan baik syariah maupun konvensional dan juga lembaga keuangan bukan bank dalam acara ini, agar bisa mengetahui dan memahami karakterisktik bisnis sub sektor ekonomi kreatif kuliner yang ada di Gorontalo.
“Sehingga kami mengharapkan, melalui kegiatan ini pihak perbankan baik syariah, konvensional maupun lembaga keuangan bukan bank bisa mensupport pembiayaan sub sektor ini, untuk mengembangkan usaha kulinernya,” kata Yuke.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Gorontalo, Selmin Papeo, mengatakan pihaknya menaruh ekspektasi yang sangat tinggi terhadap kegiatan Bekraf ini.
“Seperti kita tahu, bahwa salah satu usaha kemasyarakatan yang mampu menunjang ekonomi kreatif di Gorontalo, yaitu kuliner. Untuk itu kami berharap, nantinya terbangun sinergitas antara Bekraf dengan lembaga keuangan atau perbankan dalam mensupport ekonomi kreatif di Gorontalo,” kata Selmin, yang hadir mewakili Bupati Nelson Pomalingo.
Kegiatan Bekraf Financial Club menghadirkan narasumber dalam sesi diskusi, diantaranya ; owner PT Kebab Turki Baba Rafi, Nilam Sari; owner UD. Maju Mandiri, Jimy; dan owner Pia Olando Gorontalo, Audia. Sedikitnya 20 perbankan dan 7 Lembaga Keuangan Bukan Bank turut hadir dalam acara ini. (idj)