SURABAYA – Kebijakan beberapa daerah yang memutuskan melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menjadi hambatan bagi mahasiswa Gorontalo yang sedang menempuh pendidikan di tanah rantau untuk kembali ke kampung halaman mereka. Apalagi untuk mahasiswa yang kuliah di daerah terdampak Covid-19, termasuk Kota Surabaya yang telah menerapkan PSBB sejak 28 April 2020 lalu.
Berangkat dari keprihatinan tentang kondisi mahasiswa tersebut, POLRI instruksikan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa rantau. Menanggapi hal ini, Polda Jatim melakukan aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada mahasiswa rantau yang masih berada di Surabaya, termasuk mahasiswa Gorontalo, melalui program Tali Asih.
Himpunan Pelajar Mahasiswa Gorontalo (HPMIG) Surabaya mendapatkan bantuan tali asih dari Kapolda Jatim pada Senin (04/05/2020). Ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan bagi mahasiswa rantau yang masih berada di daerah terdampak Covid-19. Bantuan yang diserahkan langsung oleh Kapolda Jatim ini berupa paket sembako serta uang buka puasa dan sahur.
Kapolda Jatim, Irjen Pol. Drs. Luki Hermawan, M.Si. menuturkan bahwa dalam masa pandemi seperti ini perlu adanya sikap humanis dan peduli terhadap sesama.
“Bantuan ini merupakan wujud solidaritas kepada adik-adik mahasiswa perantauan yang masih berada di wilayah terdampak Covid-19. Tentu banyak yang tidak bisa pulang karena status PSBB,” ujarnya.
Proses serah terima yang dilangsungkan di halaman Polda Jatim pada pukul 15.00 WIB ini dihadiri juga oleh perwakilan dari himpunan mahasiswa Lampung, Sulteng, Sulsel, Toraja, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sementara perwakilan mahasiswa Gorontalo diwakili oleh salah satu anggota HPMIG Surabaya, Rifat Datau.
“Alhamdulillah tentu sangat membantu, melihat situasi saat ini dengan segala keterbatasan ditengah pandemi Covid-19. Saya pribadi sebagai mahasiswa merasa terharu dengan bentuk perhatian dari pihak pemerintah provinsi Jawa Timur, khususnya Polda Jatim dan pihak POLRI yang telah menghimbau atas bantuan ini,” ungkap Rifat saat ditemui usai penyerahan bantuan secara simbolik.
Sementara itu, Ketua HPMIG Surabaya, Silvia Febriyanti Igirisa mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Polda Jatim. Selebihnya, ia berharap pemerintah Gorontalo juga turut memperhatikan mahasiswa yang saat ini berada di luar pulau.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan Polda Jatim ini. Tidak menilai nominal dan besarnya bantuan, namun mahasiswa rantau sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian banyak pihak akan kondisinya di tanah rantau yang saat ini terjebak ditengah pendemi Covid-19. Khususnya perhatian dari pemerintah Gorontalo kepada para mahasiswa yang masih berada di tanah rantau. Apalagi uang hibah dari pemerintah daerah yang biasanya cair tiap tahun, sudah 2 periode belum dicairkan dan belum ada kejelasannya. Akhirnya setiap kegiatan HPMIG dilakukan secara gotong royong dengan segala keterbatasannya” ungkap Silvia saat dihubungi via telfon. (rls)