Pojok6.id (Gorut) – Kemajuan teknologi dan informasi di era digitalisasi semakin gencar terlihat, hingga menyebabkan nilai-nilai adat dan budaya Gorontalo mulai terkikis.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, saat menghadiri kegiatan seminar akhir kajian khazanah budaya gorontalo, tentang aspek adat pemahaman, kepatuhan dan perubahan, yang digelar di gedung New Rachmat Hotel, Kota Gorontalo, Selasa (23/8/2022).
“Ini merupakan suatu agenda kegiatan yang cukup strategis menurut kami, karena ini berkaitan dengan kehidupan generasi kita yang akan datang,” ungkap Suleman.
Sehingganya, kata Suleman, dengan seiring perkembangan era digitalisasi ini, seluruh pihak baik pemerintah, akademisi hingga budayawan dari generasi ke generasi, kiranya dapat memfilter budaya-budaya baru yang dapat menyurutkan adat dan budaya Gorontalo, terlebih lagi Gorontalo Utara.
“Karena, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sekarang, nilai-nilai adat itu sudah mulai terkikis. Tidak bisa dipungkiri, Karena memang kita tidak bisa membendung perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang sekarang berkembang, sehingga masuklah budaya-budaya barat ke kita. Akan tetapi bagaimana kemudian kita bisa memfilter hal tersebut,” terangnya.
Suleman berharap, dengan hadirnya para lembaga adat, seluruh hasil dari seminar kajian ini, nantinya memiliki nilai output yang berguna dalam mengedukasi dan bukan hanya menjadi bahan laporan saja.
“Harapannya, para pemangku adat, lembaga adat, bisa memberikan masukan kepada tim peneliti, agar menghasilkan hasil yang lebih baik yang dapat menghasilkan dokumen yang paripurna, yang nantinya bisa menjadi acuan bagi kita, baik pemerintah maupun masyarakat dapat melestarikan nilai-nilai adat ini,” tukasnya.