Pojok6.id (Pohuwato) – Kepala Dinas Dukcapil-PMD Provinsi Gorontalo, Slamet Bakri, menyayangkan kebijakan pemerintah yang mengabaikan peran pemimpin perempuan di pemerintahan. Kesetaraan gender sebagai bentuk penghargaan terhadap kaum perempuan.
Slamet menyampaikan itu di Paguat, saat dirinya dimintai pandangan terhadap kebijakan Pemerintah Kelurahan Pentadu Kecamatan Paguat, menonaktifkan perempuan sebagai Kepala Lingkungan Limbato dengan alasan adat istiadat. Apalagi, prosedur penonaktifan tanpa surat peringatan teguran.
“Ini jauh dari harapan kita, kesetaraan Gender harus kita laksanakan, tingkatkan. Karena ditangan perempuan itu lahir anak-anak putra-putri bangsa yang menjadi generasi penerus,” Kata Slamet Bakri Jumat, (23/6/2023).
Soal pemimpin perempuan, kata dia, di daerah lain di Provinsi Gorontalo tidak pernah jadi soal. Bahkan, ia mengimbau perempuan diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pembangunan suatu daerah.
“Istri saya juga anggota legislatif dan beliau berperan sebagai srikandi di Kabupaten Bone Bolango. Kalau menyangkut kesetaraan atau penghargaan kepada kaum perempuan itu harus ditingkatkan,” Lanjutnya.
Ia melanjutkan, peran perempuan menentukan perubahan dimana peran tersebut dapat dimulai dari yang terkecil yakni keluarga. Ia menegaskan peran perempuan begitu dibutuhkan.
Untuk diketahui, Pentadu menjadi perwakilan Kelurahan dalam lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Gorontalo. Aspek yang akan dinilai terkait peran pemerintah kelurahan dalam hubungan kelembagaan, penganggaran hingga peran pencegahan peredaran narkotik di masyarakat.
“Makanya ibu-ibu yang hadir pada penilaian ini ibu-ibu pilihan, Ibu Sekretaris PKK langsung, Ibu Novi juga bukan sembarang diutus, makanya kita harus melihat kaum perempuan itu harus disetarakan,” Pungkasnya.
