Pojok6.id (Pohuwato) – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2022 pemerintah mengubah kebijakannya soal bantuan jagung. Pemerintah mengurangi bantuan benih.
“Bantuan benih jagung. Inikan perubahan kebijakan pemerintahan pusat. 2021 kebawah itu jumlahnya cukup besar, tahun 2022 ada pengurangan,” Kata Kamri Alwi, Kamis (16/3/2023).
Sebelumnya, lanjut dia, bahwa bantuan itu bisa mencapai 2 juta hektare satu tahun anggaran. Meski demikian, menurut dia, masalah itu sudah ada solusi. Pemerintah Daerah Pohuwato mendapat Dana Insentif Daerah atau DID untuk menutupi kebutuhan petani.
“Sekarang berkurang jadi 350. Kedengarannya, tahun 2023 ini berkurang lagi. Tapi tahun 2023 ini ada dari sumber dana DID, kurang lebih 2 M. Kita sudah tunjuk penyediaan nya, tapi ketersedian stock adanya nanti di April. Kurang lebih 2 ribu 3 ratusan hektare,” Imbuhnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah tengah mengembangkan penanam tumpang sisip komoditi kedelai. Dinas Pertanian melakukan pendampingan soal itu, hingga pada waktu menjual hasil panen.
Lebih lanjut, ia menyentil kebutuhan pupuk subsidi. Dijelaskan bahwa, ketersediaan pupuk saat ini terbatas. Sebelum masa penanam, petani diharapkan segera menebusnya di distributor.
“Kemudian ada bantuan APBN yang modelnya tumpang sisip. Jadi ada Jagung ada kedelai,” Pungkasnya.