Sikap Bupati Boalemo, Dinilai Bisa Jatuhkan Wibawa Pemerintah

Bupati Boalemo Darwis Moridu marah karena lama menunggu acara pemberian bantuan yang terlalu lama dimulai, Kamis (31/1). Foto: istimewa

– Sikap Bupati Boalemo yang tak mampu menahan emosinya di depan warganya, dianggap tidak mencerminkan sosok arif seorang pemimpin. Bahkan, menurut mantan Wabup Boalemo Lahmudin Hambali, sikap tersebut justru menjatuhkan citra pemerintah.

Menanggapi itu, Jumat (1/2/2019), Lahmudin menjelaskan duduk persoalan, kenapa sampai agenda pemberian bantuan di Desa Mohungo molor dari jadwal. Tapi sebelum itu, Lahmudin sempat meminta maaf, atas ketidak tahuannya akan padatnya agenda di hari yang sama.

Saat itu, sebelum bertolak ke Desa Mohungo, rombongan gubernur singgah di Desa Saritani juga dalam agenda penyerahan bantuan. Nah, kata Lahmudin, ada informasi kalau Bupati Boalemo akan datang ke Saritani.

Read More
banner 300x250

Tapi sudah lama menunggu, bupati tak kunjung datang. Hingga akhirnya, usai Sholat Dzuhur, sekitar pukul 14.30 Wita, Gubernur memutuskan untuk menuju Mohungo, nanti tiba agak sore, karena jarak tempuh yang cukup jauh.

“Saya sudah minta maaf juga ke pak gubernur, kami juga tidak mengira padatnya agenda gubernur. Kami juga sudah minta maaf ke masyarakat. Saya yang menginsiatif kegiatan itu, dan semata-mata kesalahan ini adalah kesalahan saya,” ujar Lahmudin, yang juga warga Mohungo, salah satu korban banjir.

Soal sikap marah-marah Bupati Darwis Moridu alias Darem, Lahmudin meminta agar bupatinya itu lebih arif. “Saya juga pernah jadi wakil bupati, kalau ada kekesalan kita tidak tunjukkan ke masyarakat. misalnya kesal ke bawahan, nah bawahan kita ajak, dan diberi arahan. Tidak harus mencak-mencak,” kata mantan Wabup Boalemo itu.

“saya menyarankan, kepada pak bupati, apabila ada masalah di luar, mohon jangan dibawa ke pemerintahan. Apalagi masyarakat sudah tahu,” timpalnya.

Lahmudin pun menuturkan, sikap Bupati itu berpengaruh sekali pada wibawa pemerintah. Karena sekarang sudah jadi bahan pembicaraan masyarakat di bawah. Karena ada kesan, pemerintah Boalemo tidak menghargai pemerintah provinsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.

“pengaruhnya terhadap pemerintah kabupaten (Boalemo). Sikapnya (bupati), caranya berbicara, caranya mendikte pegawai-pegawai dari provinsi. Itu kan sikap yang tidak elok. Saya menyarankan, pak bupati lebih arif melihat situasi di daerah. Baik di provinsi maupun di Boalemo,” sergahnya lagi.

Sementara itu, sejak video Bupati Boalemo yang mencak-mencak di acara pemberian bantuan viral, mengundang berbagai tanggapan. Sampai-sampai, tokoh masyarakat hingga tokoh adat angkat bicara. [*]

Sumber: Tim Publisher

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60