Kota Gorontalo – Oknum Honorer Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Gorontalo, TD alias Tomi, akhirnya mengakui perbuatan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap tiga orang penari, saat tampil di Tarakan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.
T-D alias Tomi, oknum honorer Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo mengakui perbuatannya itu, setelah dipertemukan langsung dengan ketiga korban, di kantor Sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Gorontalo, Rabu (15/8/2018).
Saat diwawancara, Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Perempuan, P2TP2A Kota Gorontalo, Rusmin Jafar, mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan tentang dugaan pelecehan seksual terhadap tiga orang penari dari salah satu sanggar, yang dilakukan oleh oknum honorer di Dikbud Kota, saat tampil di Tarakan beberapa waktu lalu.
“Kami langsung mengambil langkah penindakan, setelah menerima laporan dari para penari yang menjadi korban. Kami segera menyurat ke tempat pelaku bekerja, setelah mengumpulkan data dari para korban,” kata Rusmin.
Rusmin menambahkan, pihaknya memanggil kedua belah pihak yakni pelaku, 3 orang korban dan 1 saksi untuk dipertemukan dan dimintai keterangan terkait kronologis masalah tersebut. “Sepertinya ada yang berbeda dari pengakuan pelaku dan laporan para korban. Namun setelah dipertemukan, akhirnya pelaku mengakui semua perbuatannya kepada para korban, setelah sebelumnya pelaku membantah tuduhan tersebut,” lanjut Rusmin.
Sebelumnya, tiga orang penari diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh TD alias Tomi saat mengikuti kegiatan di Tarakan, Kalimantan Utara, untuk membawakan pertunjukan seni dan budaya Gorontalo.
Ketiga penari tersebut mengaku menjadi korban tangan nakal oknum honorer tersebut, dengan menyentuh hingga ke bagian vital beberapa kali saat dipijat usai tampil, padahal sudah mendapat penolakan dari para korban. (idj)