Ridwan: Perbedaan Suku dan Adat Harus Dijadikan Kekayaan Etnis Budaya

Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin, saat menghadiri acara syukuran adat Tulude yang dilaksanakan warga masyarakat Sangihe, di Desa Langke, Kecamatan Gentuma Raya, Kamis (31/1). Foto: Dok.Humas

– Beraneka ragam suku, budaya dan adat menjadikan Indonesia lebih indah dengan perbedaan tersebut. Pun begitu juga dengan Kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki beragam etnis, salah satunya masyarakat suku sangihe yang baru saja menggelar tradisi tahunan, Syukuran Adat Tulude.

Sekretaris Daerah Gorontalo Utara yang didampingi Asisten II, anggota DPRD Gorut dan jajaran Pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Daerah Gorut, menghadiri acara Syukuran Adat Tulude, yang dilaksanakan warga masyarakat Sangihe, tepatnya di Desa Langke, Kecamatan Gentuma Raya, Kamis (31/1/2019).

Dalam sambutannya, Sekda Ridwan Yasin yang mewakili Bupati Indra Yasin mengatakan, bahwa sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan pengayoman kepada seluruh masyarakat Gorontalo Utara tanpa memandang perbedaan agama, etnis dan suku.

Read More
banner 300x250

“Masyarakat etnis Sangir dan suku –suku lainnya merupakan bagian masyarakat Gorontalo Utara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Perbedaan suku, adat, agama dan budaya harus dijadikan kekayaan Etinis dan budaya dalam menunjang pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,” ungkap Sekda.

Sekda berharap, melalui acara tradisi Tulude yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini bisa menjadi wadah untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan, serta melestarikan kebudayaan sebagai bagian integral berbangsa dan bernegara.

“Saya berharap, seluruh masyarakat etnis sangir yang ada di Gorontalo Utara agar tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan yang telah dibangun selama ini dengan masyarakat Gorontalo Utara,” pungkasnya. (rls/idj)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60