Pojok6.id (Pilkada) – Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan salut dengan kebesaran hati dari Prof. Rustam Akili, yang terus berjuang hingga akhir dalam merawat demokrasi dan memperjuangkan visi anti korupsi, dalam koalisi bersama PKB untuk mengusung Tony Uloli.
Sebagai Profesor bidang ilmu psikologi korupsi, PKB menghormati keputusan Prof RA yang menerima hasil KPU.
Dalam rangka melanjutkan visi anti korupsi Prof RA, maka PKB mengajukan nama Dewi Sartika Hemeto (DSH) yang juga anggota DPD RI dua periode.
Menurut PKB, beberapa alasan dari disodorkannya nama DSH sebagi pengganti Rustam Akili, selain pengalamannya dalam beberapa pemilu, tingkat keterkenalan (popularitas) dan keterpilihan yang cukup tinggi hingga mencapai 70 ribu suara, karena basis DSH adalah keterterimaannya di kalangan Nahdliyyin.
Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Gorontalo, M. Dzikyan, meyakini jika DSH akan dapat menyatukan suara nahdliyyin di berbagai penjuru Gorontalo.
“Ibu Dewi Sartika Hemeto kami yakin bisa menyatukan suara Nahdliyyin, karena memang ia bagian dan dibesarkan dari keluarga besar NU. Jadi, Nahdliyyin yang berbeda saluran politiknya saat pemilu, bisa bersatu memenangkannya di pilkada provinsi Gorontalo 2024 ini, mengingat kedekatan DSH dengan kiai-kiai, pesantren-pesantren, dan basis NU lainnya”. pungkas pria yang biasa disapa Gus Yayan ini.
Gus Yayan meyakini, jika DSH merupakan pilihan yg tepat dan cukup rasional. Selain alasan-alasan di atas, selama berkarir selama dua periode di Senayan, DSH terbukti “clean dan clear”, sebagaimana visi Prof RA dan Rachmat Gobel.
Ia juga representasi kaum perempuan dengan presentasi pemilih sekitar 50 persen. Selain itu, usia DSH yang masih cukup muda juga bisa mewakili generasi milenial dan gen z dengan presentasi pemilih lebih dari 54 persen.
Dasar dari rasionalitas politik tersebut, PKB mengajukan Dewi Sartika Hemeto untuk menjadi pendamping Tony Uloli dan Nasdem, jika mereka ingin merebut suara warga NU Gorontalo.
