Penguatan Keluarga untuk Akhlak Anak sebagai Murid kepada Para Pendidik

Prof. Dr. Novianty Djafri, M.Pdi

GORONTALO – Berita ini sangat berpengaruh terhadap anak dalam keluarga, pentingnya pendidikan keluarga untuk membentuk kecerdasan Koqnitif, afektif & psikomotorik anak inklude dalam Tripusat pendidikan, terpenting di tambah dengan pemahaman rohani/ religius & penguatan pendidikan Agama, sebab lingkungan Keluarga adalah unit terkecil yg sangat bertanggung jawab terhadap setiap anggota keluarganya, terlebih kepada anak.

Ketika kejadian anak bermaksud membunuh gurunya dengan pisau, dengan pulang kerumah, sebaiknya orang tua ataupun Keluarganya memperhatikan anak tersebut dengan menanyakan kenapa anak itu pulang ke rumah inilah bagian kontrol orang tua terhadap anaknya.

Pentingnya perhatian keluarga dapat membentuk watak, pribadi, sikap anak terlebih pada penguasaan dirinya untuk sabar dari perilaku orang tua bahkan untuk para guru.

Read More
banner 300x250

Keluarga dapat mentransfer Adab untuk memperbaik Akhlak anak sebab Keluarga adalah pendidik utama dan pertama pembentukan kepribadian anak melalui transfer karakter, dengan mencontoh sikap, perilaku, pembiasaan sampai pada pembiaran anak bersosialisasi; bergaul ataupun terpengaruh dengan unsur negatif & positif di lingkungan sekitar.

Menganal Tripusat pendidikan adalah, maka Keluarga dapat sebagai 1. Pendidikan Formal (Pendidikan lingkungan sekolah) 2. Pendidikan In Formal (Pendidikan di dalam lingkungan Keluarga) dan 3. Pendidikan Non formal (Pendidikan yg di dapatkan melalui pelatihan ketrampilan di masyarakat).

Tri pusat pendidikan ini penting, mengingat saling terintegrasi.
Sehingga perlu penguatan perencanaan hidup keluarga & mengorganisir anggota keluarga; transfer pendidikan & pengawasan pergaulan anggota keluarga (terlebih pada anak).
Tanggung jawab keluarga untuk anak harus dapat membentuk karakter, adab & akhlak anggota keluarganya.
Adapun penguatan adab anak terhadap orangtua untuk perbaikan akhlak adalah;

1. Diantara keluarga saling mengingatkan dalam kebaikan. Orang tua harus dapat mendidik anaknya untuk menghormati orang tuanya di dalam rumah sebagai orang tua biologis dan untuk orang tua di sekolah para pendidik/Guru & di masyarakat tokoh2 masyarakat yg memberikan contoh kebaikan yg disebut orang tua sosiologis. Anak harus menghormati orang tua, guru & orang lain dalam bersosialisasi. dan orang tua antara suami, istri dan anak harus saling menghargai. Anak harus menjaga adab dan akhlak terhadap orang tuanya dan kepada para gurunya dibandingkan anak memiliki ilmu pengetahuan, sebab kedudukan anak beradab dan berakhlak lebih utama dari berilmu pengetahuan. Merujuk pendapat Ibnu Maskawih, bahwa akhlak itu sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan yg tidak baik menjadi lebih baik melalui sikap, pikiran sadar dan pertimbangan yg baik, dengan demikian sangat penting untuk penguatan akhlak yg baik untuk anggota keluarga, melalui pembiasaan berperilaku baik dan bertindak benar.

2. Orang tua harus dapat mengajarkan kepada anak-anaknya harus berakhlak baik pada orangtuanya, guru & masyarakat, agar terus berbuat baik, menghargai, bersikap sopan, santun & beradab walaupun orang tua lalim. Kewajiban orang tua harus selalu mengkontrol, mengawasi pola tingkah peribadi anak, menjaga etika, komunikasi dan cara penyampaian keinginan dengan tindakan yg baik, benar & tepat. Artinya jangan sampai si anak atau menjadi murid menyinggung perasaan orang tuanya, gurunya, apalagi sampai membunuhnya, walaupun seandainya orang tua, guru berbuat lalim kepada anaknya, muridnya dengan melakukan yang tidak semestinya, maka jangan sekali-kali si anak/ murid berbuat tidak baik, atau membalas, mengimbangi ketidak baikan orang tua/ guru kepada anaknya, Alloh SWT tidak meridhainya sehingga orang tua itu meridhainya, demikian juga dengan guru. Karena tugas guru, dengan ketegasan, kedisplinan yang dimilikinya menginginkan muridnya bisa lebih hebat dari gurunya.

Kedudukan orang tua tidak bedanya dengan keutamaan menghormati guru/pendidik.

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi yg disebarkan suatu yg mendatangkan kebaikan dan menjauhi kejahatan, terlebih yg disampaikan suatu ilmu agama yg sangat mulia, maka wajib diikuti apapun yg disampaikan oleh guru.

Melihat kasus penikaman siswa kepada gurunya ini, sesuai Informasi yang didapat, korban Alexander adalah salah satu guru agama Kristen. Yang Motif penikaman ini, korban sebagai guru, hanya menegur tersangka yang sedang merokok di halaman sekolah, dan tersangka tidak terima teguran dari gurunya, maka berniat membunuh.

Hal ini merupakan perbuatan yg tidak baik, sebab Guru itu merupakan Para pewaris nabi begitu julukan mereka para pemegang kemulian ilmu, terlebih ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta.
Ketahuilah saudaraku para pengajar/guru/pendidik mulai dari yang mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda,

ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR. Ahmad dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).

Tersirat dari perkatanya shallahu ‘alaihi wa salam, bahwa mereka para ulama wajib di perlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid.

Adapun Penguatan adab & akhlak murid yg baik kepada gurunya;
1. Menghormati guru, 2. menjaga sikap duduk menjaga jarak, sopan santun, 3 adab dalam akhlak berbicara di atur sebab untuk menjaga ucapan kata-kata yang menyingung. 4. Adab dalam akhlak bertanya sesuatu. 4. Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya. 5. Adab dalam Mengikuti Pelajaran, pendidikan & pengajarannya. 6. Bersabar bersamai nya di keadaan dan situasi yg baik. 7. Mendoakan gurunya yang baik.

Setiap murid di haruskan Merujuk ayat Alquran. Al Hujurat bahwasannya; Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik untuknya” (QS. Al Hujurat: 5).

Dalam pengertian ayat tersebut mentadaburi dengan maksud seorang murid harus bersabar, menjaga akhlak baik kepada orang tua dan pendidiknya, bahwasanya “Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk.”

Demikianlah bagaimana pentingnya penguatan Keluarga orang tua kepada anaknya yang juga sebagai murid dalam menjaga, mengaplikasikan & mengimplementasikan adab dan akhlak anak-anaknya untuk orang tua dan gurunya serta kepada orang lain.
Wassalam… (**)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60