Pojok6.id (DPRD Pohuwato) – DPRD Pohuwato akan mengawasi ketat penggunaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) pemerintahan daerah. Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Beni Nento mengemukakan dana PEN Pohuwato kecil sehingga diminta untuk digunakan secara maksimal.
Ia menjelaskan untuk pembangunan drainase di kecamatan Marisa teralokasikan sekitar 6,6 miliar dari jumlah total 152 miliar dana PEN. Anggaran itu diminta dimaksimalkan untuk menjawab persoalan banjir yang saat ini melanda ibukota kabupaten Pohuwato saat ini.
“6,6 miliar dana PEN digunakan untuk menjawab persoalan drainase di ibukota kabupaten Pohuwato sisanya itu jalan. Porsinya itu masih kurang cukup,” kata Beni Nento melalui Kamis, (16/9/2021).
Lebih lanjut kata dia, anggaran perbaikan drainase itu diantaranya akan digunakan di Blok Plan perkantoran memakan anggaran 6 miliar dan 600 juta untuk perbaikan drainase di desa Teratai. Desa itu telah menjadi langganan terdampak banjir jika terjadi hujan intensitas tinggi mengakibatkan puluhan rumah terendam dan jalan-jalan jadi susah dilalui.
“untuk 600 Juta untuk desa Teratai,” lanjutnya.
Pada tahun 2022 kata Beni, perbaikan drainase harus jadi prioritas pembangunan pemerintah daerah. Menurutnya, Pohuwato kini menjadi darurat bencana banjir. Dikatakan, jika diperlukan, pengusulan dana PEN bisa dilakukan di tahun depan.
“Persoalan jalan ini sudah terjawab sehingga di tahun 2022 kita akan kurangi persoalan jalan dan jembatan kita lebih fokus pada drainase dan sanitasi. Untuk menjawab persoalan banjir. Harapannya pada tahun 2022 kalau misalnya ada tambahan kita akan bicarakan lagi di tingkatkan banggar maupun di komisi III itu sendiri,” tutup Beni.(Adv/Nal)