Pemerintahan Saipul – Suharsi di Ingatkan Soal Janji Manis Wujudkan 1 Hafiz 1 Desa

Kurniawan Pagotja, salah satu pegiat pendidikan di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato (kanan). Ia merupakan salah satu pendidik di Yayasan Ashabul Kahfi. (Foto : istimewa)

Pojok6.id () – Kurniawan Pagotja, salah satu pegiat pendidikan di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, mengingatkan Pemerintahan Saipul – Suharsi soal janji politik mewujudkan 1 hafiz 1 desa. Masyarakat, kata dia, masih menunggu realisasi janji manis tersebut.

“Pemerintahan SMS yang di dukung oleh anggota DPRD, telah membuat janji politik saat turun ke masyarakat, meminta dukungan  bahwa akan membuat program 1 hafidz 1 desa,” Kata Kurniawan Pagotja, Minggu (19/2/2023).

Kurniawan menambahkan, bahwa janji mewujudkan program tersebut, sejak awal telah disampaikan langsung oleh Bupati Pohuwato, Saipul A Mbuinga, kepada masyarakat luas. Atas program itu pula, dirinya turut mensosialisasikan agar diketahui publik.

Read More
banner 300x250

Selanjutnya, ia bicara soal dana hibah pemerintah untuk yayasan pendidikan. Yayasan Ashabul Kahfi yang dipimpinnya, misalnya. Tahun ini, anggaran yang diterima sebesar 25 juta rupiah.

“Miris, dan sangat memprihatinkan. Mungkin nilai dana hibah pendidikan islam, tidak mencapai 1 kali perjalanan dinas luar daerah Bupati, Wabup, Ketua DPRD, maupun Sekda,” Imbuhnya.

Penyebaran anggaran untuk yayasan pendidikan, menurut dia, tidak merata. Untuk diketahui, sebelumnya keprihatinan terkait janji pemerintah mewujudkan 1 hafiz 1 desa, telah disuarakan oleh Ketua Himpunan Pemuda Alkhairaat Pohuwato, Abdul Mutalib Karim.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Haamilul Qur`an Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Umar Abdul Azis. Mereka prihatin dengan progres pemerintah, merealisasikan program 1 Hafiz 1 Desa di Pohuwato.

“Kalau pilot project adalah anggaran Paguat, yang 300 Juta lebih, itu sama dengan menggarami Danau Limboto dengan 1 bungkus garam. Sementara targetnya 1 desa 1 hafidz,” Ungkapnya.

Program 1 hafiz 1 desa ini, sebelumnya telah dijawab oleh pemerintah, melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Ibrahim Hanapi Jumat (27/1/2023), lalu. Saat itu, dijelaskan bahwa pemerintah menjadikan Kecamatan Paguat – Dengilo sebagai pilot project. Terbaru, media ini mencoba menghubungi kembali, namun tidak mendapat respon Ibrahim Hanapi.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60