GORONTALO – Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Kota Gorontalo mengelar diskusi tentang kehidupan perempuan Gorontalo dalam paradigma misogini yang diselenggarakan di Garasi Kata. Rabu (15/05/2019). Dalam diskusi yang diselenggarakan AJI Kota Gorontalo menghadirkan pemantik Nurhikmah Biga aktivis salam puan dan Arinda pers mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Misogini merupakan sikap kecenderungan kebencian laki-laki yang diarahkan kepada perempuan. Walaupun demikian sikap misoginis juga bisa dilakukan perempuan terhadap laki-laki atau sesama.
Nurhikmah Biga mengungkapkan bahwa dalam kasus misoginis secara struktural sering terjadi di dimasyarakat. bahkan menurutnya terjadi di beberapa budaya-budaya adat di Gorontalo yang tidak menyetarakan perempuan dan laki-laki dimana perempuan selalu dinomorduakan.
“misoginis memikirkan secara struktural di lingkungan kita ada, dan di adat kita juga ada, dan tentang kematian juga ada,” kata Nurhikmah
Ia mengungkapkan terdapat juga perlakuan pengkhususan dalam prosesi adat kematian antara laki-laki dan perempuan.
“kenapa laki dan perempuan tidak berada di paparan yang sama di prosesi adat?” kata hikmah bertanya tentang perlakuan terhadap perempuan dalam pandangan misoginis.
Arinda Pers Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo menceritakan perlakuan misoginis yang diterimanya saat tengah saat melakukan peliputan tentang pelecehan seksual terhadap perempuan.
bahkan menurutnya sesama perempuan juga melakukan perlakuan misoginis terhadap perempuan pada kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen yang pernah diliput dan juga melakukan pendampingan terhadap korban pelecehan. (KT05)