Kades Momala Inginkan Pengawasan Program RHL Ketika Beralih Status Menjadi Perhutanan Sosial

Farid Kiba (Tengah), Kepala Desa Momala, Kabupaten Gorontalo saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo. Meninjau lokasi program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). (Foto: Aan)

Pojok6.id (Gorontalo) – Farid Kiba, Kepala Desa Momala, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo menginginkan pengawasan yang intens dari para pihak terkait di lokasi program yang nantinya akan beralih status menjadi perhutanan sosial.

“Jadi pertanyaan besar pemerintah desa ketika program RHL dari BPDAS-HL Bone Bolango berakhir dan akan dialihkan status menjadi perhutanan sosial pengawasannya bagaimana. Padahal manfaat dari program RHL sedikit demi sedikit sudah terasa, mulai dari sisi ekonomi dan yang paling penting meminimalisir dampak ”ungkapnya.

Ia menceritakan, bencana banjir yang sering melanda Kecamatan Dungaliyo dan sekitarnya justru membuat Desa Momala kerap disebut sebagai penyebabnya akibat penebangan pohon untuk pertanian jagung. Untuk itu, ia berharap  agar desanya tidak terus menjadi kambing hitam dalam persoalan itu sehingga diperlukan pengawasan dalam program RHL saat beralih status menjadi perhutanan sosial.

Read More
banner 300x250

“Karena jika lahan program RHL ini menjadi perhutanan sosial akan sulit dikontrol. Buktinya beberapa bulan kemarin ada masyarakat sengaja membuka lahan pertanian jagung yang menggunakan cara membakar lahan, menebang pohon dan menyemprotkan racun ke bibit tanaman yang ada”tutupnya. (Aan)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60