Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, membuka Workshop Penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Instansi Pemerintah, Hotel Damhill Kota Gorontalo, Rabu (15/3/2023).
Dalam sambutannya, Ismail Madjid menjelaskan, tentang bagaimanaa narkotika itu berperan sangatlah jahat dalam memudarkan masa depan generasi-generasi indonesia.
“mengapa demikian? karena kejahatan narkotika sangatlah terorganisir dan bersifat lintas regional,” kata Ismail.
Ia juga mengatakan bahwa, dimana Indonesia itu sudah sejak lama dinyatakan keadaannya sangat darurat narkotika oleh Presiden Joko Widodo dan itu sangat nyata.
“Sejak awal tahun 2020 Presiden Jokowi telah menerbitkan Inpres NO 2 tahun 2020 tentang rencana aksi nasional P4GN-PN 2020-2024,” ungkapnya.
Inpres ini dibuat, lanjut Ismail, sebagai bentuk upaya pemerintah dalam pembaharuan kembali dari Inpres no 6 tahun 2018.
“hal ini dikarenakan ada banyak preventif yang perlu ditambahkan dari selang 3 tahun kemarin, salah satu dari pembaharuan yang dilakukan pemerintah dalam Inpres NO 2 yaitu durasi pelaksanaan kegiatan,” ungkapnya.
Dan Indonesia, masih kata Ismail, sangat membutuhkan inovasi yang smart dan waktu yang cukup dalam penanganan kasus narkotika.
“Meskipun begitu, pemerintah menyadari bahwa kita tidak boleh kehilangan optimisme dan harus senantiasa mempertahankan momentum dalam upaya penanganan narkoba,” ujar Ismail Madjid.
Kemudian ismail juga, dalam sambutannya menyampaikan, bahwasannya elektabilitas dari Pemerintah Kota Gorontalo dalam implementasi Inpres No 2 tahun 2020 ini sangatlah penting bagi masyarakat, dikarenakan pemdalah aparatur negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Semoga segala hal yang kita capai hari ini dapat menjadi modal berharga dalam melaksanakan perang terhadap narkoba atau war on drugs demi indonesia bersinar”, tukasnya.
Terakhir, Ismail berharap terhadap seluruh pemerintah daerah agar bisa menjalankan upaya penanganan narkoba untuk indonesia ini lebih efektiff dan implementasinyaa juga bisa dibuktikan demi masyarakat indonesia. (Adv)