Oleh : Dr. E. Ida Hidayanti, SE.,M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun Ternate)
Pojok6.id (Opini) – Kabupaten Pulau Taliabu memiliki potensi ekonomi yang signifikan, khususnya dalam pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Potensi ini didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah serta letak geografis yang strategis.
UMKM di Kabupaten Pulau Taliabu menghadapi tantangan yang kompleks danmultidimensi, termasuk keterbatasan akses modal, infrastruktur yang belum memadai, serta keterampilan tenaga kerja yang perlu ditingkatkan. Tantangan ini diperparah oleh kondisi geografis yang relatif terisolasi, yang menghambat distribusi barang danjasa. Meski demikian, dengan pemanfaatan sumber daya alam yang optimal dankebijakan yang mendukung, UMKM memiliki potensi untuk berkembang sebagaisektor unggulan yang mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Upaya kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif, termasuk melalui program pelatihan, pendampingan, dan peningkatan akses terhadap sumber pembiayaan yang inovatif.
Sektor perikanan dan pertanian merupakan potensi utama yang dapat dioptimalkan dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Pulau Taliabu. Kedua sektor ini memiliki nilai strategis karena didukung oleh kondisi alam yang subur dan perairan yang kaya akan sumber daya hayati. Pemanfaatan teknologi modern dalam pengolahan hasil perikanan dan pertanian, seperti teknologi pengawetan, pengemasan, dan pemasaran digital, akan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional. Selain itu, diversifikasi usaha berbasis ekowisata juga memberikan peluang yang menjanjikan, mengingat potensi alam dan budaya lokal yang unik. Pengembangan ekowisata dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, Kabupaten Pulau Taliabu dapatmenjadi model pengembangan UMKM berbasis sumber daya lokal yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
Tren digitalisasi turut membuka peluang yang signifikan bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar melalui platform e-commerce dan strategi pemasaranberbasis teknologi. Digitalisasi memungkinkan pelaku usaha untuk menjangkau konsumen di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional dengan biaya yang relative terjangkau. Namun, rendahnya literasi digital di kalangan pelaku UMKM menjadi hambatan utama yang perlu segera diatasi. Tantangan ini memerlukan intervensi yang sistematis melalui program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi digital. Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga pendidikan dapat menjadi solusi strategis untuk mempercepat adopsi teknologi dan memastikan bahwa UMKM mampu bersaing di era ekonomi digital.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) menunjukkan bahwa Kabupaten Pulau Taliabu memiliki kekuatan utama dalam kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, seperti sektor perikanan, pertanian, dan potensi ekowisata. Namun, wilayah ini masih menghadapi ancaman serius dalam aspek akses pasar dan persaingan dengan produk luar daerah yang lebih mapan. Kelemahan dalam hal infrastruktur logistik dan keterbatasan jaringan distribusi juga menjadi faktor penghambat. Oleh karena itu, strategi kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi menjadi krusial dalam meningkatkan daya saing UMKM. Sinergi ini dapat diwujudkan melalui pengembangan klaster industri berbasis potensi lokal, riset terapan untuk inovasi produk, serta pembangunan jaringan pemasaran yang lebih luas dan terintegrasi.
Dalam konteks kebijakan, peran pemerintah daerah sangat vital dalam menciptakan lingkungan usaha yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Penyediaan insentif bagi pelaku usaha, seperti keringanan pajak, bantuan teknis, dan akses ke pasar ekspor, dapat menjadi pendorong utama peningkatan produktivitas. Selain itu, perbaikan infrastruktur ekonomi, seperti jalan, listrik, dan jaringan internet, harus menjadi prioritas untuk mendukung aktivitas bisnis yang lebih efisien. Peningkatan akses terhadap pembiayaan melalui skema kredit mikro dan program pendanaan inovatif juga menjadi langkah yang harus segera diimplementasikan. Dengan kebijakan yang terarah dan komprehensif, pemerintah daerah dapat memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi tulang punggung perekonomian lokal yang berkelanjutan dan inklusif.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendidikan vokasional menjadi prioritas utama dalam membangun ekosistem UMKM yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Program pelatihan yang dirancang secara khusus, seperti pengembangan keterampilan teknis, manajemen bisnis, dan literasi digital, dapat memberdayakan pelaku UMKM untuk mengoptimalkan potensi usaha mereka. Selain itu, pendidikan vokasional yang terintegrasi dengan kebutuhan industry lokal dapat menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas tinggi. Kemitraan strategis antara sektor swasta dan akademisi juga diharapkan dapat mendorong inovasi dalam sektor UMKM. Kolaborasi ini dapat menghasilkan riset terapan, pengembangan produk baru, serta adopsi teknologi yang relevan dengan kebutuhan pasar, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saingnya di tingkat regional maupun global.
Kesimpulannya, pengembangan UMKM di Kabupaten Pulau Taliabu memerlukan pendekatan yang holistik, inklusif, dan berbasis riset untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Pendekatan ini harus mencakup aspek peningkatan kapasitas SDM, penguatan infrastruktur, diversifikasi produk, serta perluasan akses pasar. Dengan strategi yang tepat dan terukur, sektor UMKM dapat menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, sangat diperlukan guna memastikan keberlanjutan dan daya saing UMKM dalam jangka panjang. Sinergi antar-pihak ini akan menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis dan responsif terhadap perubahan pasar, sehingga UMKM di Kabupaten Pulau Taliabu dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. (adv)