Oleh : Yetty,SE.,ME (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Khairun Ternate)
Pojok6.id (Opini) – Di era digital saat ini, transformasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berbasis digital menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing wirausaha muda Kota Ternate. Dengan menggunakan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut teori “Digital Entrepreneurship” yang dikemukakan oleh Davidsson (2015), transformasi UMKM berbasis digital dapat meningkatkan kemampuan wirausaha muda untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, teori “Industry 4.0” yang dikemukakan oleh Schwab (2016) juga menekankan pentingnya transformasi digital dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ternate, jumlah UMKM di Kota Ternate mencapai 12.000 unit uaha pada tahun 2024 dan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan jumlah UMKM yang signifikan dari tahun ke tahun. Namun, hanya sekitar 10% dari UMKM tersebut yang telah menggunakan teknologi digital dalam operasionalnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak UMKM di Kota Ternate yang belum siap untuk menghadapi tantangan era digital.
Transformasi UMKM berbasis digital merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing wirausaha muda Kota Ternate. Dengan menggunakan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan UMKM di Kota Ternate untuk menggunakan teknologi digital dalam operasionalnya. Untuk itu kami selaku Dosen dari Fakultas Ekonomi merasa terpanggil untuk melakukan Program kemitraan Masyarakat (PKM) di Sekolah Menegah Atas Negeri 2 Ternate sebagai sampel dari generasi muda dengan jiwa wirausaha. Dari hasil PKM kami tim melihat bahwa tantangan UMKM di kota Ternate yang masih didominasi oleh model tradisional dan kurangnya daya saing dalam menghadapi persaingan global. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional, sehingga transformasi ke arah digital menjadi sebuah keniscayaan untuk memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Dalam sesi PKM ini juga para siswa diperkenalkan pada tren wirausaha muda di Indonesia, yang menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mendorong perubahan, khususnya dalam dunia bisnis berbasis digital. Melalui materi bertahap, peserta memahami konsep digitalisasi UMKM serta pentingnya adopsi teknologi untuk mengembangkan bisnis. Hambatan-hambatan yang dihadapi UMKM, seperti keterbatasan infrastruktur digital, rendahnya literasi teknologi, serta ketergantungan pada model bisnis konvensional. Para siswa diajak berpikir kritis tentang bagaimana wirausaha muda dapat menjadi agen perubahan dalam mengatasi batasan-batasan tersebut.
Salah satu bagian menarik dari kegiatan ini adalah penyajian studi kasus, mulai dari bisnis kuliner digital hingga fashion lokal yang sukses di marketplace. Melalui contoh-contoh ini, siswa diberikan gambaran nyata bagaimana inovasi dan penggunaan platform digital dapat mendorong pertumbuhan UMKM di berbagai sektor. Lebih lanjut, tim PKM mengupas tentang peluang pendanaan digital, alat dan platform berguna bagi UMKM, hingga strategi digital marketing yang efektif. Penjelasan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan untuk membantu UMKM berkembang di era digital.
Rekomendasi praktis dan menanamkan optimisme terhadap masa depan cerah UMKM digital. Para siswa didorong untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku aktif dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM di Ternate dan sekitarnya. Perlu dilakukan kerjasama berupa pelatihan dan pendampingan antara pemerintah, UMKM, dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama pada wirausaha muda di Kota Ternate untuk menggunakan teknologi digital dalam operasionalnya.
