Pojok6.id (Limboto) – Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome, menyampaikan bahwa program ST 12 Go dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bohusami Baternak merupakan program yang bukan hanya menumbuhkan sapi, tapi juga menumbuhkan harapan baru bagi petani dan peternak.
Pasalnya, kata Haris, program Beternak Bohusami dan ST 12 GO adalah wujud nyata implementasi salah satu misi Pemkab Gorontalo, yaitu mentransformasi ekonomi kerakyatan berbasis teknologi berorientasi nilai tambah dan berkelanjutan, agar dapat meningkatkan sektor ekonomi masyarakat dan kelompok usaha
rakyat agar lebih mandiri dan produktif.
“Inilah bentuk sinergi Beternak Bohusami ST 12 GO yang sesungguhnya, gotong royong modern yang menghadirkan solusi dari hulu ke hilir. Peternak tidak lagi berjalan sendiri. Ada modal, ada pendampingan, dan yang paling penting, ada kepastian pasar,” jelas Haris, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, dengan program ini Pemkab ingin melihat ternak tumbuh sehat, usaha berkembang, dan keluarga petani hidup lebih sejahtera. Dan melalui dukungan permodalan dari BSG, para peternak kini bisa memulai usaha tanpa beban besar di awal.
“Melalui offtaker, hasil ternak tidak lagi bingung dijual ke mana. Dan melalui Dinas Peternakan, ada pendampingan teknis, kesehatan hewan, serta pembinaan berkelanjutan,” tambahnya
Disisi lain, Haris menjelaskan ST 12 GO adalah Sapi Ternak Rumamensia Gorontalo. Rumamensia adalah istilah khas Gorontalo yang mengandung makna “kerja sama, kebersamaan, dan gotong royong dalam mengembangkan usaha peternakan rakyat.”
Dan secara filosofi, Rumamensia mencerminkan semangat Bohusami — yakni kebersamaan, solidaritas, dan saling membantu dalam satu tujuan membangun kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks program Sapi Ternak Rumamensia Gorontalo, istilah ini menggambarkan model pemberdayaan peternak berbasis kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, lembaga keuangan, dan mitra offtaker, untuk membangun rantai usaha peternakan yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
“Makna Filosofis Rumamensia adalah Ruma berarti rumah, tempat, atau wadah kebersamaan dan mensia diambil dari kata manusia yang bermakna nilai kemanusiaan, solidaritas, dan empati sosial.Sehingga Rumamensia dapat dimaknai sebagai rumah kemanusiaan tempat di mana nilai-nilai kerja sama, kejujuran, dan saling tolong-menolong tumbuh dalam mengelola sumber daya alam dan ternak untuk kemaslahatan bersama,” ungkapnya
Sementara makna dari ST 12 GO adalah Sofyan – Tony membangun rumah kemanusiaan Gorontalo, melalui konsep sosial ekonomi Gorontalo yang menempatkan manusia dan kebersamaan sebagai inti pembangunan.
“Saya berharap, ke depan, program Beternak Bohusami ST 12 GO menjadi model pembangunan ekonomi berbasis rakyat yang berkelanjutan. Mari kita jadikan kandang ternak sebagai sekolah kehidupan, tempat belajar tentang kerja keras, ketekunan, dan kolaborasi,” tandasnya








