Harapan Idah Syahidah Pada Program PKBM Bagi Masyarakat Putus Sekolah

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah saat memberikan arahan pada program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bekerjasama dengan LPP Sweet Media di desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu, (18/7). Foto: Dok.Humas-Andika

GORONTALO – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo yang sedang mencanangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bekerjasama dengan LPP Sweet Media mempunyai keinginan dan tekat yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat Gorontalo tidak ada lagi yang putus sekolah.

Hal ini dikatakan Idah, pada saat mulai melaksanakan program PKBM ini di desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu, (18/7/2019).

“Konsep belajar ini sama seperti PKBM pada umumnya, bedanya PKBM ini tidak hanya untuk anak anak dengan usia produktif 7 s/d 18 tahun. Melainkan ada juga untuk ibu ibu yang sudah usia senja tetapi masih produktif saya ikutkan mengikuti pendidikan disini. Entah mereka pakte a, b, atau c,” kata Idah

Read More
banner 300x250

Lebih lanjut perempuan asal Solo ini menjelaskan program PKBM ini sudah ia rencanakan bahkan sebelum dirinya terpilih menjadi anggota DPR RI. Ia merasa untuk ibu ibu yang masih produktif tetapi belum mempunyai nasib beruntung untuk menganyam bangku pendidikan, harus digerakkan dari sekarang. Karena menurut Idah, peran wanita sejak ia kecil sampai menjadi seorang ibu adalah panutuan untuk orang orang terdekatnya

“Saya ingin mensejahterakan kaum perempuan terlebih kaum ibu ibu. Wanita harus cerdas sejak dalam kandungan bahkan sampai ia tua, karena kelak wanita adalah kunci sukses untuk keluarganya,” tambahnya

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama LPP Sweet Media Van Sweet Pulubuhu, ia menjelaskan program PKBM ini adalah program pendidikan dan pelatihan yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat. Dimana disini ibu ibu dan anak anak yang putus sekolah akan diajarkan kembali dan setelah lulus berhak mendapatkan ijazah sesuai tingkat pendidikan yang di ambil

“PKBM kita ini jujur berbeda dengan PKBM pada umumnya karena biasa PKBM itu ada biaya operasionalnya dari dinas pendidikan. Nah di kami berbeda, semua biayaya disini yang menanggung adalah Ibu Idah Syahidah selaku pembina LPP sweet media. Beliau inginkan bukan cuma anak anak yang putus sekolah yang bisa ikut disini, tetapi juga ibu ibu yang masih produktif dan ibu ibu kan tidak masuk lagi dalam biaya operasional, olehnya program ini semata mata pendirinya adalah ibu Idah sendiri,” jelasnya.

Untuk awal di desa Buhu, program PKBM ini sudah diikuti kurang lebih 100 orang ibu ibu anak anak yang putus sekolah dan ingin kembali sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang diterapkan juga mudah, dimana peserta yang ikuti tak perlu kemana mana, tim dari LPP Sweet Media sendiri setiap minggu tiga kali akan langsung mengajarkan dilokasi masing masing

“Sistem yang kami terapkan cukup mudah. Peserta tak perlu datang mengunjungi kita sebagai pengajar, tetapi justru kita yang akan kelokasi mereka. Kami juga kelak akan mengajak jika ada guru guru yang secara sukarela ingin membantu mengajar,” imbuh Van.(Adv)

Sumber : Humas Pemprov Gorontalo

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60