BONE BOLANGO – Pameran seni rupa Maa Ledungga menghadirkan pentas musik marwas dan gambus. Pentas seni itu pun menarik perhatian dari Bupati Bone Bolango, Hamim Pou yang menyempat hadir untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Apalagi bagi Hamim karya Seni merupakan cara untuk menyampaikan pesan tertentu seperti terkait lingkungan dan ketersediaan pangan.
“Pesan utama bagaimana kita menjaga lingkungan, bagaimana kita menjaga ketersediaan pangan makanan, jadi jangan sampai kerakusan jangan sampai kapitalisme semua berubah, semua serba dihitung dengan dengan uang,” kata Hamim saat mengunjungi pameran seni rupa dan pentas seni marwas dan gambus, Senin (23/12/2019).
Menurutnya seni rupa seperti lukisan dapat menjadi sarana meluapkan emosi dan kritik-kritik sosial melalui pesan-pesan lukisan yang dibuat oleh para seniman.
“Misalnya kerisauan mereka terhadap berkurangnya lahan pertanian ya. Kemudian juga di lahan-lahan pertanian itu juga menjadi; kumpulan-beton-beton, perkantoran, kemudian juga lingkungan yang rusak kemudian banjir bisa datang,” kata Hamim mencontohkan lukisan yang dipamerkan di gedung penggilingan padi.
Ia pun sangat mengapresiasi kegiatan kesenian, terlebih tidak hanya seniman yang memiliki kesadaran seni, tetapi masyarakat desa juga memiliki kesadaran tentang kesenian, khususnya seni tradisional Gorontalo.
“Kareka tidak perlu menggunakan hotel mewah, ballroom tempat yang mahal. Ini gilingan padi ya, di situ mereka memajang lukisan-lukisan yang luar biasa sementara di bawahnya ada berkarung-karung beras atau padi hasil panen warga setempat,” katanya.
Ia menambahkan melalui karya seni merupakan langkah untuk menggerakkan masyarakat.Untuk itu, kegiatan berkesenian perlu dikembangkan dan harus di dukung oleh pemerintah daerah dan khususnya pemerintah desa melalui dana desa.
“Kita support ini total seratus persen, buktinya saya datang hari ini untuk mensupport kegiatan seni-seni seperti ini, karena seni itu menghaluskan jiwa,” kata Hamim memungkasi.(IYS)