Gubernur Rusli Janjikan Perahu Mesin untuk Siswa Torosiaje

Perahu Mesin
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi istri Idah Syahidah saat mengunjungi warga suku Bajo di Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Jumat (15/10). Foto: Salman

Pojok6.id (Gorontalo) Rusli Habibie menjanjikan perahu mesin bagi siswa Torosiaje laut, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato. Janji itu ia sampaikan saat menyerahkan bantuan bagi 47 UMKM, Jumat (15/10/2021).

Gubernur Rusli merasa prihatin siswa sekolah suku Bajau atau Bajo kesulitan akses transportasi menuju darat. Perahu yang biasa mereka tumpangi sudah rusak dimakan usia.

“Saya tanya ke kepala desa anak sekolah (transportasi) bagaimana? Ada perahu? Katanya sudah rusak. Nah kalau boleh, Pak Kepala Desa menyurat ke saya, saya alokasikan satu motor perahu khusus untuk angkutan anak sekolah. Mesinnya 15 PK. Anak sekolah jangan bayar,” tutur Rusli saat memberi sambutan.

Read More
banner 300x250

Bagi Gubernur Rusli, warga Torosiaje tetap di hati dan pikirannya meski jauh di ujung Barat Gorontalo. Ada 438 KK dengan jumlah 1.482 penduduk yang bermukim di laut dengan mata pencaharian mayoritas sebagai nelayan.

Pada tanggal 9 September 2021 Rusli bersama istri Idah Syahidah juga berkunjung ke Torosiaje. Kala itu ia menjanjikan bantuan bagi UMKM setempat. Janji tersebut ia realisasikan hari ini.

“Yang dibutuhkan oleh rakyat itu karya nyata. Bukan janji janji. Begitu pilkada datang, setelah ini tidak pernah datang lagi. Saya sudah tidak punya kepentingan lagi, tahun depan sudah selesai,” imbuhnya.

Gubernur Rusli juga memandang suku Bajo sebagai komunitas sosial yang unik. Tidak saja hidup di laut dengan rumah panggung, tapi juga memiliki bahasa dan budaya yang sama di daerah lain maupun di luar negeri.

“Gorontalo harus melestarikan suku Bajo, ini unik karena hidupnya di air. Kenapa saya bilang unik, karena hampir di semua Indonesia ada. Hebatnya lagi bahasa se dunia sama. Ada di Filipina, Malaysia dll. Bajo dari Kendari, Gorontalo, Sulawesi Selatan juga ada,” sambungnya.

Sebagai salah satu destinasi wisata budaya, warga diimbau untuk menjaga pelestarian lingkungan. Masalah sampah menjadi sorotan karena dipandang bisa mengurangi nilai keunikan warga Torosiaje. (adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60