Pojok6.id (Pohuwato) – Kepala Dinas Perindagkop Pohuwato, Zulkifli Umar menilai harga komoditas bahan pokok di pasar tradisional masih terkendali. Namun ia menerangkan beras petani Pohuwato yang terjual murah diakibatkan kualitas yang buruk.
“Harga di pasar itu masih bisa dikendalikan, tapi memang ada beberapa komoditas itu yang harganya naik ada juga yang turun, seperti yang bermasalah kemarin kan ada beras. Beras yang menurut mereka itu sangat tidak normal harganya sangat dibawah. Tapi persoalan harganya itu persoalan kualitas,” ungkap Zulkifli, Kamis (10/6/2021).
Kualitas beras yang buruk menurutnya dipengaruhi pengelolaan lahan pertanian sawah yang telah tercemar bahan merkuri akibat aktivitas pertambangan emas. Ia pun menyayangkan keadaan itu karena disaat bersamaan petani menginginkan harga beras memiliki nilai yang sama dengan beras dari luar Pohuwato.
“Beras di Pohuwato ini sebenarnya bagus sama dengan lainnya, tapi itu juga dampak negatif dari tambang emas sampai sudah mengandung merkuri. Tapi petani itu sebenarnya mereka itu ingin bahwa harga beras ni sama dengan harga dari luar,” ungkapnya.
Terkait dengan harga bahan pokok lain, Zulkifli mengatakan masih fluktuatif karena dipengaruhi oleh perubahan cuaca,jumlah permintaan dan kebutuhan. Harga bahan pokok diprediksi akan mengalami kenaikan pada akhir tahun karena tingginya permintaan.
Ia berharap, tingginya permintaan dapat dimanfaatkan para pelaku usaha UMKM di Pohuwato. Kios-kios kecil diharapkan lebih berdaya memanfaatkan peluang pasar.
“Memang sejak dari bulan Ramadan beberapa komoditas yang naik akibat cuaca. Saya tidak bisa prediksi harga kedepan. Cuma biasanya beberapa bulan Desember itu harganya naik lagi mulai masuk natal dan tahun baru,” pungkasnya.(Nal)