Data BPS, Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Terkontraksi -1,98 Persen

pertumbuhan ekonomi
Wagub Gorontalo H. Idris Rahim memberikan sambutan pada rakorev percepatan pemulihan ekonomi daerah di masa pandemi COVID-19 di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (17/6/2021). (Foto : Haris)

Pojok6.id (Gorontalo) – Kondisi Provinsi Gorontalo pada triwulan satu tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar -1,98 persen. capaian itu lebih rendah dari ekonomi nasional yang sebesar -0,74 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jadi belum tumbuh dengan baik ekonomi kita di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Gorontalo H. Idris Rahim saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi yang membahas percepatan pemulihan ekonomi daerah di masa pandemi COVID-19 yang digelar di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (17/6/2021).

Terkait hal itu Idris menekankan agar seluruh sektor yang berpotensi untuk mempercepat pemulihan ekonomi harus segera didorong untuk meningkatkan perekonomian daerah. Seperti halnya untuk sektor pertanian, Wagub menginstruksikan agar benih jagung segera disalurkan ke petani untuk mempertahankan produksi jagung Gorontalo. Idris juga menegaskan agar seluruh organisasi perangkat daerah segera membelanjakan anggarannya karena dana APBD dan APBN masih menjadi komponen yang mempengaruhi gerak ekonomi Gorontalo.

Read More
banner 300x250

“Kita juga harus mencari peluang investasi karena anggaran pemerintah tidak cukup untuk membangun Gorontalo. Kita akan memberikan karpet merah kepada investor yang akan menanamkan modalnya di Gorontalo,” imbuhnya.

Idris menambahkan, program strategis lainnya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dalam rangka pemulihan ekonomi tahun 2021 yaitu mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). mengeluarkan kebijakan afirmasi penggunaan produk lokal serta mendorong terbentuknya krisis center untuk membantu UMKM yang terkena dampak COVID-19.

“Cara mendorong agar UMKM tetap tumbuh harus dimulai dengan memperkuat manajemennya, kemudian pangsa pasar produknya kita cari, setelah itu diberi bantuan modal,” tegas Idris.

Berdasarkan laporan Kepala Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone, lapangan usaha yang mengalami kontraksi antara lain kategori jasa perusahaan sebesar -6,49 persen, jasa lainnya -4,65 persen, serta transportasi dan pergudangan sebesar -4,61 persen. Sedangkan lapangan usaha yang masih mengalami pertumbuhan positif di antaranya kategori jasa keuangan sebesar 13,46 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar 11,71 persen, serta kategori informasi dan komunikasi sebesar 7,16 persen. (adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60