KOTA GORONTALO – Dengan menahan haru, Tian Akune (31), perawat yang bertugas di Rumah Sakit Aloei Saboe berusaha menunjukkan ketegarannya menahan rindu saat menghubungi keluarganya melalui video call. Seminggu sudah, Tian belum pulang ke rumah karena memilih untuk mengabdi untuk merawat dan menyelamatkan para pasien positif covid 19.
Tian merasa ini adalah pilihan hidup yang harus dia jalani, mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan nyawa manusia yang lain, meskipun di rumah ada keluarga yang juga sangat membutuhkannya.
Dengan tangis yang tertahan, ia mengisahkan saat ini ayah mertuanya tengah menderita sakit yang mengharuskannya rutin melakukan cuci darah. Dialah yang selama ini menemani ayah mertuanya ketika kontrol ke rumah sakit.
“Sejak saya jadi perawat untuk kasus Corona ini saya tidak lagi bisa menjaga ayah mertua saya. Tidak lagi bisa menemaninya ke rumah sakit,” ungkapnya sesenggukan, Jumat (17/04/2020).
Bagi perawat yang telah menjalani profesinya selama delapan tahun ini, ayah mertuanya adalah sosok yang ia sayangi. Menjaga ayah mertuanya merupakan kewajiban yang ia yakini sebagai tanggung jawabnya.
“Saya tidak bisa lagi bertemu beliau. Bahkan keluarga dirumah tidak bisa saya temui lagi,” tuturnya lirih.
Wabah corona membuat Tian tidak lagi bisa bersama keluarganya. Bahkan sekedar menjengukpun menjadi hal mustahil baginya.
Namun, di tengah sedih yang menggelayutinya, ada sedikit sungging senyum dibibirnya. Ya, Tian dan beberapa tenaga medis yang menangani pasien positif corona di fasilitasi tempat tinggal aman dan nyaman di hotel Damhil oleh Universitas Negeri Gorontalo dan Pemprov Gorontalo.
Hal ini menjadi angin segar bagi mereka yang khawatir keluarganya di rumah terpapar virus berbahaya ini.
Dalam kepasrahannya pada Sang Empunya Kehidupan, Tian berharap wabah corona ini segera berakhir. Agar ia bisa kembali bertemu keluarganya, terlebih ayah mertuanya.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo