Bahas Hibah Tanah Bandara Djalaluddin, Pemprov Bertemu Pihak TNI AU

Bandara Djalaluddin
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (dua kiri) bersama Kepala Dinas Barang Tidak Bergerak (BTBAU) Marsekal Pertama TNI Bowo Herutomo saat membahas hibah tanah bertempat di Mabes TNI AU, Jakarta, Selasa (1/9). (foto_dzakir_BPPG)

JAKARTA – Tanah seluas lebih kurang 130.600 Mmilik TNI AU bakal dihibahkan untuk kebutuhan pengembangan menuju bandara internasional. Selasa kemarin(1/9), pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama dengan TNI AU sudah membahas rencana di lokasi Bandara Djalaluddin Gorontalo bertempat di Mabes TNI AU, Jakarta.

Pertemuan tersebut pihak Pemprov Gorontalo hadiri langsung Rusli Habibie, Sekretaris Daerah (Sekda ) Darda Daraba, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sutan Rusdi, Kadis Perhubungan Jamal Nganro dan Kaban Keuangan Huzairin Roham. Hadir juga Kepala Bandara Djalaluddin Ben Adisurya dan perwakilan dari Kemenhub RI.

Sementara pihak TNI AU, diikuti Kepala Dinas Barang Tidak Bergerak (BTBAU) Marsekal Pertama TNI Bowo Herutomo, Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel (Pnb) Abram Robert A. Tumanduk, Aslog Kaskoopsau II Kolonel (Tek) Nyoman Suryawan.

Read More
banner 300x250

“Cita-cita kita menjadikan bandara Djalaluddin sebagai bandara internasional untuk mewujudkan Embarkasi Haji Penuh dan mendukung akses pariwisata mendunia. Syaratnya landasan pacu harus diperpanjang menjadi 3000 meter x 45 meter dan penambahan runway strip. Begitu juga dengan infrastruktur pendukung lainnya. Makanya kita butuh lahan milik TNI AU ini,” ujar Gubernur Gorontalo .

Sebagai gantinya, Pemprov Gorontalo akan menghibahkan lahan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara kepada TNI AU. Tanah seluas lebih kurang 71.891 Mitu dibutuhkan TNI AU untuk pengembangan Lanud Sam Ratulangi.

“Sambil menunggu proses hibah lahan selesai, maka untuk sementara kita sepakati perpanjangan pinjam pakai dulu. Lahan di Gorontalo dipinjam-pakaikan ke kita, begitu juga sebaliknya dengan lahan kita di Minahasa Utara ke TNI AU,” imbuhnya.

Gubernur Rusli dikenal getol memperjuangkan pengembangan bandara Djalaluddin. Setelah sukses membangun bandara baru melalui dana APBN, ia mengupayakan peningkatan status menjadi bandara internasional.

Selain untuk mendukung embarkasi haji penuh, bandara internasional juga membuka akses transportasi udara bagi wisatawan manca negara berkunjung ke Gorontalo secara lebih cepat dan lebih mudah. Misi Gorontalo mewujudkan pariwisata mendunia bisa terwujud.

Posisi Gorontalo cukup strategis sebagai daerah penopang pariwisata Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah yang lebih dulu populer. Keduanya memiliki wisata laut Bunaken dan Pulau Togian yang menjadi destinasi favorit wisatawan asing. (adv)

Sumber: Humas Pemprov Gorontalo

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60