Pojok6.id (Limboto) – Asisten III Setda Kabupaten Gorontalo, Darwan Usman, menerima 81 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, Rabu (21/2/2024).
Darwan mengungkapkan, kegiatan KKN ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat mulia, dalam rangka implementasi dari pada ilmu yang didapatkan selama masa kuliah.
“Implementasikan apapun ilmu yang didapatkan dan pelajari strata yang ada, juga harus cepat beradaptasi dengan masyarakat termasuk bisa melihat apa yang menjadi permasalahan di desa masing – masing,” kata Darwan
Namun kata Darwan, atas nama Pemerintah Kabupaten Gorontalo, dirinya menyambut dengan baik atas kedatangan dari jajaran poltekes terutama mahasiswa yang akan mengikuti KKN di Kabupaten Gorontalo.
“Dengan adanya kegiatan KKN ini dalam rangka kerja kerja untuk mengatasi stunting yang ada di Kabupaten Gorontalo, juga bisa memberikan kontribusi terhadap pencegahan stunting,” ungkapnya. (Adv)
Sementara itu, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo yang diwakili oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik, Salman menambahkan peserta KKN berjumlah 81 orang terdiri dari mahasiswa program studi sarjana terapan gizi dan dietetik 30 orang dan mahasiswa orogram studi sarjana terapan sanitasi lingkungan 51 orang
Kegiatan ini mengangat tema “Pencegahan Stunting dan Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan pendektan Interprofessional Education and Interprofessional Collaboration” (IPE & IPC).
“Waktu pelaksanaan KKN selama 20 hari kalender tanggal 19 Februari sampai tanggal 9 Maret 2024 didahului dengan coaching tanggal 19-20 Februari 2024,”tambahnya
Lanjutnya, tempat pelaksanaan KKN di Kecamatan Limboto Barat tersebar di 10 desa yaitu Daenaa, Yosonegoro, Haya Haya, Ombulo, Padengo, Tunggulo, Pone, Huidu, Huidu Utara, Hutabohu.
“KKN merupakan perwujudan dari Tridarma Perguruan Tinggi, karena dalam melaksanakan KKN mahasiswa akan melakukan transfer knowledge/pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti edukasi/penyuluhan kesehatan dan demonstrasi, simulasi sesuai dengan permasalahan kesehatan dan kelompok sasaran,”pungkasnya
