Pojok6.id (Gorontalo) – Aleg DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea merasa prihatin dengan kondisi masyarakat dimasa pandemi Covid-19 yang tidak diperhatikan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Keprihatinan tersebut disampaikannya dihadapan konstituen, saat melakukan reses masa persidangan ke III di AD Center, Kota Gorontalo, pada Selasa (24/8/2021).
“Dengan kondisi sekarang ini saya merasa sangat prihatin, bisa dilihat bersama kebijakan anggaran yang diambil oleh pemerintah di APBD-Perubahan tahun 2021 ini hampir tidak ada kebijakan yang pro rakyat”ungkapnya.
Aleg fraksi Nasdem-Amanat ini menguraikan persoalan kebijakan anggaran yang dinilainya tidak pro rakyat. Diantaranya, belanja modal pengadaan tanah pembangunan Islamic Center senilai 15 Miliar dan pengadaan mobil dinas bagi empat pimpinan DPRD dengan nilai 2 Miliar lebih.
“Perlu saya tegaskan jika ada anggapan bahwa kami dari fraksi Nasdem-Amanat menolak pembangunan Islamic Center itu keliru. Yang kami persoalkan adalah penganggarannya kenapa dilakukan sekarang, padahal bisa dianggaran pada APBD Induk tahun depan. Begitupun dengan pengadaan mobil dinas, kalau pemerintah serius mengganti mobil dinas pimpinan DPRD kenapa tidak dari awal menjabat atau tahun kemarin”terangnya.
Tambahnya, kondisi sekarang ini masyarakat sangat sulit. Tidak seharusnya kita sebagai wakil rakyat foya-foya menggunakan mobil baru, sedangkan mobil yang saat ini digunakan oleh pimpinan DPRD masih sangat layak.
Sementara itu, mantan Wali Kota Gorontalo ini juga mengimbau kepada konstituennya untuk tetap mengikuti imbauan pemerintah, menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan menyerukan pelaksanaan vaksinasi.
“Karena tidak ada salahnya kalau kita tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Mulai dari sering mencuci tangan, pakai masker apalagi melakukan vaksin. Karena vaksin ini sangat perlu untuk memaksimalkan capaian herd immunty”tutupnya. (Adv/Aan)
