Adhan Dambea Kembali Tegaskan Komitmen Bersihkan RSAS dari Praktik Nakal

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea. Foto: Tia

Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Wali Kota Gorontalo, , kembali menegaskan komitmennya untuk mentransformasi Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) menjadi pusat layanan kesehatan rujukan utama di wilayah Gorontalo. Komitmen ini diperkuat dengan sorotan terhadap sejumlah praktik curang yang mencoreng integritas pelayanan rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Saat dikonfirmasi oleh awak media usai audiensi bersama jajaran Direksi Bank SulutGo (BSG) Pusat, Selasa (15/4/2025), Adhan menegaskan bahwa pernyataan-pernyataannya beberapa waktu lalu bukan sekadar retorika. Ia mengatakan telah menerima banyak aduan dari masyarakat yang memperkuat niatnya untuk melakukan pembenahan total di tubuh RSAS.

“Ini bukan omong kosong. Banyak masyarakat datang menyampaikan keluhan langsung, bahkan menyertakan bukti. Kalau tidak segera dibenahi, ini akan terus merugikan warga yang seharusnya mendapat pelayanan kesehatan terbaik,” tegas Adhan.

Read More
banner 300x250

Dalam forum pembinaan yang digelar sebelumnya bersama jajaran manajemen RSAS, Adhan menyampaikan kritik keras terhadap sistem pelayanan dan tata kelola rumah sakit. Ia menilai RSAS membutuhkan reformasi menyeluruh, mulai dari sistem manajemen, integritas tenaga medis, hingga distribusi layanan kesehatan yang berkeadilan.

Lebih jauh, Adhan mengungkapkan adanya praktik tidak etis di lingkungan RSAS, salah satunya terkait kasus pasien yang dipaksa membeli obat di luar apotek rumah sakit dengan harga tinggi.

“Obat senilai Rp3,2 juta dijual lewat perantara yang diduga bekerjasama dengan oknum dokter. Saya tahu siapa orangnya. Ini bukan isu, ini fakta,” tegasnya dengan nada geram.

Adhan pun menyatakan keseriusannya untuk memberantas praktik semacam itu. Ia mengingatkan bahwa RSAS adalah milik masyarakat, dan pelayanan yang tidak transparan serta merugikan pasien tidak akan ditoleransi.

“Kalau mau banggakan RSAS sebagai rumah sakit rujukan, jangan biarkan rumah sakit ini dikuasai oleh oknum yang hanya cari keuntungan pribadi,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60