Gorontalo – Biodiversitas Gorontalo (Biota) melakukan pengamatan dan pendataan terhadap spesies burung penetap dan burung migran di Danau Limboto sejak tahun 2014. Dalam rentang 2014 hingga Mei 2018, Biota mencatat ada 94 jenis burung di Danau Limboto, yang terdiri dari spesies burung penetap dan spesies burung migran.
BIOTA merilis data tersebut bertepatan dengan perayaan World Migratory Bird Day (WMBD) 2018 atau Hari Bermigrasi Burung Sedunia. WMBD 2018 dirayakan bersama dengan lembaga lainnya seperti Japesda, Burung Indonesia, Wetlands Internasional dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo dalam bentuk Diskusi Publik.
Diskusi tersebut bertema “Pentingnya Danau Limboto sebagai Habitat Burung Migran dalam Memperkuat Kawasan Strategis Nasional (KSN)” di Garasi Kata, Kota Gorontalo, Sabtu (12/5/2018). Selain itu BIOTA juga melakukan pengamatan di kawasan danau pada hari yang sama, untuk menghimpun data spesies burung.
Pegiat lingkungan dari BIOTA, Hanom Bashari mengungkapkan 65 persen spesies burung yang tercatat hidup di Danau Limboto adalah penetap, sisanya adalah kategori pengunjung dan kategori pengunjung juga penetap.
“Burung yang bermigrasi datang dari belahan bumi Utara maupun Selatan ke wilayah tropis, termasuk Sulawesi. Burung-burung ini ada yang hanya singgah mencari makan lalu pulang, sebagian menetap sementara waktu karena melimpahnya makanan,” ungkapnya.
Dari 94 spesies, dalam Status Konservasi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), terdapat 87 spesies “Berisiko Rendah” atau Least Concern dan sisanya berstatus Hampir Terancam atau Near Threatened.
Hanom menjelaskan Danau Limboto merupakan satu dari dua danau endapan di Sulawesi, yang kaya akan substrat organik sehingga menunjang banyak kehidupan satwa dan tumbuhan. “Jumlah 94 spesies termasuk tinggi untuk danau yang tidak terlalu luas seperti Danau Limboto. Ini berarti keanekaragaman hayati danau ini tinggi sehingga habitatnya harus terjaga,” tutupnya. (*)
Foto : Dok.Biodiversitas Gorontalo