20 Pegawai Kemenkeu Termasuk Penumpang Lion Air yang Jatuh

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Hanoi, Vietnam, 12 September 2018. Foto : istimewa

Jakarta – Dua puluh penumpang pesawat JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, adalah pegawai Kementerian Keuangan. Hal ini dipastikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika mendatangi kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), di Jakarta, Senin (29/10).

Menurut Sri Mulyani, para pegawai Kemenkeu banyak yang tugas di luar Jakarta. Namun mereka ke Jakarta untuk mengikuti acara peringatan Hari Keuangan ke-72, sekaligus mengunjungi keluarganya, papar Sri Mulyani.

“Senin ini (29/10), kembali ke rumah masing-masing, ke daerah masing-masing, termasuk yang ada di Pangkal Pinang, kembali kesana. Ada 20 orang pegawai Depkeu dari bagian perbendaharaan, kekayaan negara dll yang bertugas di Pangkal Pinang,” kata Sri Mulyani

Read More
banner 300x250

Pesawat Lion Air dengan registrasi PK-LQP nomor penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta – Pangkal Pinang jatuh di sekitar Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 06.50 pagi, beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat membawa 181 penumpang dan 7 awak.

Feni dan ayahnya, salah seorang keluarga penumpang pesawat Lion Air JT610, mendatangi kantor Basarnas di Kemayoran untuk mendapatkan informasi tentang adiknya, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2018. (Foto: Fathiyah Wardah/VOA)

Selain mendatangi bandara Soekarno-Hatta yang menjadi pusat krisis, sebagian keluarga penumpang juga mendatangi kantor Basarnas di Kemayoran.

Salah seorang diantaranya adalah Feni, yang datang bersama ayahnya. Keduanya datang untuk mencari tahu kabar mengenai adiknya, yang menjadi penumpang pesawat Lion Air.

“Saya mengetahui kabar pesawat ditumpangi adik saya jam delapan tadi,” kata Feni kepada wartawan. Ditambahkannya, adiknya terbang ke Pangkal Pinang bersama calon suaminya, calon mertuanya, dan teman dari bapak calon mertuanya. “Mereka ke Pangkal Pinang untuk menengok keluarga,” ujar Feni.

Sayangnya, Feni dan ayahnya tidak dapat menemui siapapun di Basarnas, sehingga setelah menunggu sekitar sepuluh menit, keduanya pergi. [*]

Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60