Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo mengajukan perubahan trase akhir Gorontalo Outer Ring Road (GORR) segmen II di Kecamatan Tapa, Bone Bolango menjadi dua arah yang menghubungkan jalan dari Tapa menuju Atinggola. Rencana perubahan trase GORR tersebut didukung Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, jalan ini direncanakan menghubungkan Bandara Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo, melintasi Kabupaten Bone Bolango dan masuk ke area Kota Gorontalo hingga tembus ke pelabuhan.
Namun akhirnya Pemerintah Provinsi mengajukan perubahan trase. Akhir GORR segmen II di Kecamatan Tapa, Bone Bolango menjadi dua arah. Ke kanan melintasi pinggiran kota dan tembus hingga ke Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone (hingga ke Pelabuhan Kota Gorontalo). Arah kiri akan membuka akses jalan baru ke Kecamatan Bulango Ulu tembus hingga ke Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Pak Presiden minta pekerjaan tersebut dilanjutkan sesuai dengan rencana, yang sebelumnya masuk Kota Gorontalo tapi nanti akan kita arahkan terus di Kabupaten Bone Bolango, keluarnya nanti di Desa Botubarani kecamatan Kabila Bone,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur dua periode itu, penambahan jalur kiri itu dapat mendukung rencanan pembangunan Waduk Bolango Ulu, yang saat ini sudah masuk dalam tahap pembebasan lahan.
“Jalan baru itu diharapkan dapat menunjang sektor pariwisata, serta mempercepat akses warga Gorontalo ke Provinsi Sulawesi Utara atau sebaliknya,” lanjutnya.
Ditemui terpisah, Kadis PUPR Handoyo menjelaskan bahwa kajian Feasibility Study (FS) terkait perubahan frase tersebut sudah selesai, dan siap dipresentasikan didepan Gubernur dan diteruskan ke Kementrian PU.
“Untuk segmen III jalan GORR nanti, selain tembus ke Botubarani, akan ada cabangnya yakni jalan Tapa-Atinggola. Jalan itu juga yang membuka akses dari Bone Bolango tembus ke Kabupaten Gorontalo Utara. Tapi itu nanti visi jangka panjang, yang jelas FS untuk trase segmen III jalan GORR sudah selesai,” pungkasnya.
Hingga tahun 2018, pembangunan jalan GORR telah berhasil membangun jalan baru sepanjang 63,205 KM dan jembatan 1.792,8 meter, menelan anggaran lebih dari Rp1,2 triliun. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo
