GORONTALO – Pagelaran seni rupa “Maa Ledungga” menarik perhatian Rektor Universitas Negeri Gorontalo(UNG), Eduart Wolok. Pada pelaksanaan tahun depan, kegiatan itu diharapkan dapat dilaksanakan di Halaman UNG.
Saat menghadiri kegiatan Maa ledungga, Eduart Wolok mengaaku diprovokasi oleh kolektor Dr. Oei Hong Djien agra bisa menkonversikan penggilingan pada mejadi museum seni rupa.Namun ia memilih untuk mengajak pameran seni rupa pada tahun depan dilaksanakan di halaman Rektorat UNG.
“Kalau teman-teman mengizinkan, teman-teman dari Tupalo mengizinkan, tahun depan mungkin pameran ini kita bisa meriahkan di halaman rektorat Universitas Negeri Gorontalo,” kata Rektor UNG itu saat menghadiri acara pembukaan Maa Ledungga (11/12/2019).
Ia menjelaskan, pada pameran seni rupa Maa Ledungga yang juga memiliki tema eduart (education art) atau pendidikan dan seni. Sehingga pameran seni atau pendidikan dan seni seharusnya dilaksanakan di lingkungan kampus.
“Karena untuk mural eduart ini nama saya, education dan art, pendidikan dan seni. Jadi saya malu acara mural eduart itu harus dilaksanakan di luar, jadi saya akan adakan tahun depan kalau teman-teman berkenan kita bikin nanti di UNG,” katanya.
Eduart mengungkapkan dibagian samping gedung Rektorat UNG memiliki pagar dinding yang panjang dan dinilai tepat menjadi obyek mural.
“Sehingga jejak dari pameran itu bersifat permanen, itu bisa ditampilkan di halaman UNG,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan seni seperti ini merupakan kegiatan untuk yang dapat menyatukan semuanya.
“Kalau di kesenian kita bicara berkesenian, kita tidak ada perbedaan semuanya sama. Dan sekali lagi saya benar-benar mengapresiasi kegiatan ini,” ujarnya. (IYS)