Tidak Tergoda “Penghargaan Berbayar”, Ini Alasan Gubernur Gorontalo

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, belum lama ini. (Foto: istimewa).

Jakarta Gorontalo menegaskan bahwa dirinya tidak tergiur dengan penghargaan berbayar. Penghargaan yang diselenggarakan oleh organisasi tertentu untuk diberikan penghargaan, namun dengan syarat menyetorkan sejumlah uang sebagai “biaya kontribusi”.

Terakhir pada Selasa, (19/02/2019) Gubernur Gorontalo dua periode itu menerima pesan singkat yang menawarkan diberi penghargaan di bidang Hak Asasi Manusia (HAM). Rusli menjadi salah satu penerima penghargaan bersanding dengan nama besar lainnya, asal bersedia menyetor uang Rp20 Juta.

“Saya tidak tanggapi, biarin aja. Tawaran seperti ini sudah lama, sudah sering dan dari berbagai organisasi. Kalau saya iyakan semua barangkali sudah menumpuk penghargaan di meja kerja saya,” terang Rusli melalui pesan WhatsApp, Rabu (20/2/2019).

Read More
banner 300x250

Bagi Rusli, penghargaan harusnya diberikan secara obyektif, sesuai dengan realitas serta jelas ukurannya. Ia juga mengaku tidak terlalu terobsesi dengan penghargaan, yang terpenting bekerja keras, kerja ihlas dan kerja itu dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Penghargaan itu bonus dari setiap apa yang kita kerjakan. Syukur jika ada yang menilai baik dan menghargai kerja kita. Dinilai buruk atau dikritik juga ya tidak apa apa, untuk perbaikan ke depan,” imbuhnya.

Sikap yang sama ia tularkan kepada para pimpinan OPD dan birokrasi yang ia pimpin. Ia meminta anak buahnya tidak fokus mengejar penghargaan, tapi fokus bekerja dan memberikan yang terbaik.

Sejak memimpin Provinsi Gorontalo tahun 2012, beragam penghargaan prestisius sudah diraih mantan Bupati Gorontalo Utara itu bersama Wakil Gubernur Idris Rahim dan jajaran birokrasinya. Salah satunya penghargaan opini pengelolaan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 kali berturut-turut dari BPK RI. (adv)

Sumber: Humas

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60