Kota Gorontalo – Komunitas Bandayo Gorontalo menggelar diskusi terkait perkembangan digital saat ini, khususnya di Gorontalo. Menghadirkan sejumlah narasumber yang juga pemerhati digital di Gorontalo, diantaranya Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Wakil Bupati Gorontalo Utara terpilih, Thoriq Modanggu, serta Ommy Olii dan Isal Gorapu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Community House Gorontalo, pada Sabtu (14/7/2018) ini, juga dihadiri kalangan anak muda yang antusias dalam perkembangan teknologi dan digital, serta pemerhati media sosial yang aktif.
Saat ditemui usai acara, Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan, melalui kegiatan seperti ini masyarakat bisa menyikapi bagaimana perkembangan teknologi saat ini yang semakin cepat.
“Dimana keterlibatan dan partisipasi anak muda dalam menyikapi dan merespon masalah seperti ini sangat penting, karena dengan kemajuan teknologi dapat mereduksi lapangan pekerjaan bagi mereka yang tergerus oleh lapangan pekerjaan yang kini sudah banyak digantikan dengan berbagai kemajuan teknologi,” kata Marten.
Wali Kota mencontohkan, seperti saat ini sudah banyak yang bekerjasama dengan usaha start up seperti Go-Jek, Grab, aplikasi belanja online, dimana lebih memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dan bertransaksi. “Oleh karena itu, perlu ada semangat dari anak-anak muda lebih kreatif dan berinovasi dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu narasumber lainnya, Thoriq Modanggu yang juga aktif di media sosial mengatakan, melalui diskusi ini membuktikan kesadaran anak muda dalam menyikapi dunia digital dalam beragam bentuk termasuk media sosial dan aplikasi start up, yang bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan tapi juga tantangan.
“Kebutuhan dalam artian bagaimana kebutuhan kota hari ini, kebutuhan dalam berinteraksi sangat dituntut kesadaran bagaimana penggunaan media sosial dan aplikasi start up, untuk menunjang kehidupan yang lebih cepat, terbuka, transparan, dan bermanfaat,” kata Thoriq.
Lebih lanjut Thoriq menambahkan, disisi lain penggunaan media sosial dan aplikasi start up ini menimbulkan tantangan tersendiri. “Misalnya bagaimana relasi antar sesama teman, kawan dan keluarga, lalu kemudian keberadaan media sosial atau start up ini tidak menjadi hal yang mengurangi nilai nilai kemanusiaan,” tutupnya.
Thoriq juga menambahkan, dunia digital sangat penting bagi generasi saat ini, generasi milenial dan masyarakat kota. Namun keberadaan dunia digital ini juga menjadi kebutuhan dan tantangan bagi pemerintah, bagaimana memanfaatkan terobosan dan kreatifitas orang muda di bidang digital untuk mendorong pemerintahan yang terbuka atau open government, dan hal ini baru bisa terlaksana dengan baik apabila ditunjang oleh penggunaan start up dan media sosial yang baik. (idj)