Terkait Pembakaran Bendera Tauhid, Ini Pernyataan Sikap Ormas Islam Gorontalo

Ketua PWNU Gorontalo Zulkarnain Suleman membacakan pernyataan sikap ormas Islam menyikapi pembakaran bendera tauhid yang terjadi di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Pernyataan sikap yang dimediasi oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (27/10/2018). Foto : Dok.Humas

Gorontalo – Menyikapi polemik pembakaran bendera tauhid yang terjadi di Garut, Jawa Barat baru baru ini, sejumlah organisasi Islam di Provinsi Gorontalo mengeluarkan sikapnya.

Dalam pertemuan dengan Gorontalo , Danrem 133/NWB, perwakilan Polda Gorontalo, Kabinda, dan sejumlah pimpinan OPD di Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (27/10/2018), perwakilan se-Provinsi Gorontalo menyampaikan empat butir pernyataan sikap mereka, terkait aksi pembakaran bendera Tauhid di Garut, Jawa Barat.

Empat butir pernyataan sikap ormas Islam tersebut dibacakan oleh Ketua PWNU Zulkarnain Suleman. Berikut bunyi pernyataan sikap tersebut:

Read More
banner 300x250

Pertama, Bahwa Gorontalo memiliki falsafah “adat bersendikan sara’ dan sara’ bersendikan kitabullah” dengan selalu mengedepankan kaidah-kaidah agama dan adat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan musyawarah, saling pengertian, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan kearifan dan nilai luhur bangsa.

Kedua, kami yang hadir saat ini menyesalkan terjadinya kejadian seperti pembakaran bendera yang terjadi di Kec. Limbangan Kabupaten Garut, dan sepakat untuk menjaga suasana kedamaian serta berupaya meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan.

Ketiga, menyerukan kepada seluruh Rakyat Gorontalo untuk bergandengan tangan, menolak segala bentuk upaya adu domba, dan pecah belah. Mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri agar tidak lagi memperbesar masalah. Khususnya kepada segenap umat Islam marilah kita bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah.

Keempat, apabila terdapat pelanggaran hukum di dalam peristiwa itu, diserahkan kepada Polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku.

Ormas Islam yang hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo Zulkarnain Suleman, perwakilan Pengurus Daerah Muhammadiyah Salahuddin Pakaya, perwakilan MUI Gorontalo Zainul Romiz. Ada pula dari Kanwil Kemenag Fardin Ali, mantan ketua DPD HTI Abdul Manaf Dunggio, serta perwakilan korlap aksi damai unjuk rasa Bela Bendera Tauhid, Husain Rahim. (rls/idj)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60