TELAGA – Selama ini, serai merupakan jenis tumbuhan suku rumput-rumputan sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Tapi di Desa Lupoyo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo serai digunakan sebagai pengusir nyamuk.
Di desa itu, serai akan dapat dengan mudah ditemukan. Sejak tahun 2017 silam, pekarangan rumah warga ditanami tumbuhan tersebut.
Salah satunya rumah milik Sowan Angio yang telah ditanami serai sejak setahun silam. Ia mengaku keberadaaan serai mampu mengurangi nyamuk dirumahnya.
“Biasa di rumah itu banyak nyamuk, tapi kalo sekarang so tidak terlalu banyak,” kata Sowan yang ditemui sore itu tengah menyiram tanaman serainya yang berad dipinggir jalan depan rumah.
Selain nyamuk berkurang ia mengaku secara ekonomi serai meberikan keuntungan. Biasanya, ada pemilik rumah makan dan pedagang pasar yang datang membeli serai. Sowan mengaku mendapatkan untung 300 ribu hingga 500 ribu rupiah untuk penjualan serai.
“Tidak menentu dapatnya, tergantung pembeli yang datang. Tapi alhamdulillah cukup untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Sowan.
Sementara itu Kepala Desa Lupoyo, Arwin Hilala mengatakan, program menanam serai ini dilakukan oleh pemerintah desa yang bekerja sama dengan puskesmas. Diakuinya banyaknya tanaman serai didesa Lupoyo berawal dari keinginan warga untuk mengatasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Saat itu karena ada indikasi demam berdarah di tahun 2015, kemudian terinspirasi dari program Puskesmas Telaga Biru menanam serai untuk bisa mencegah perkembangan jentik nyamuk” kata Arwin.
Dengan menanam serai disepanjang jalan dan halam rumah warga Arwin mengakui desanya sudah terbebas dari kasus DBD. Selain itu, penanaman serai juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Alhamdulillah sudah terbebas dari kasus (DBD) itu, kita juga selain program menanam serai kita melakukan pembersihan lingkungan,” Urainya. (IYS)