Sempat Terhenti, Lapas Pohuwato Berencana Produksi Lagi Coco Fiber dan Coco Feat

Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Lapas) Kelas II B Pohuwato, Fery Utiarahman (kedua dari kiri) saat menemui Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Hamkah Hendra Noer, (ketiga dari kiri) di rumah dinas jabatan. (foto: Istimewa)

Pojok6.id (Pohuwato) – Lembaga Pemasyarakatan () Kelas II B Pohuwato, Upt Kanwil Kemenkumhan Gorontalo, rencananya akan mengoptimalkan lagi produksi coco fiber dan coco feat oleh warga binaan. Aktivitas produksi sempat terhenti sekitar 4 tahun lamanya, dengan beragam persoalan.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Lapas) Kelas II B Pohuwato, Fery Utiarahman, dengan Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Hamkah Hendra Noer, Selasa (7/03/2023), di rumah dinas jabatan Gubernur. Sejumlah hal dipaparkan, termasuk potensi pasar.

“Produk coco fiber ini dibuat oleh warga binaan kami, dan sempat di ekspor ke negara di Eropa dan di Cina. Tetapi sudah sekitar 4 tahun terakhir ini berhenti memproduksi, lantaran terkendala soal listrik dan bertepatan dengan pandemi. Maka dengan pertemuan dengan Pak Penjagub ini InsyaAllah ada solusi agar industri ini bisa berjalan kembali,” kata Fery Utiarahman.

Read More
banner 300x250

Ia menjelaskan, bahwa suatu kebanggaan besar Kanwil Kemenkumhan Gorontalo, khususnya warga binaan, ketika mampu memproduksi kembali produk ekspor. Adanya keinginan melanjutkan produksi produk tersebut sebab melihat potensi pasar hingga luar negeri.

“Lapas Pohuwato merupakan Lapas ke 11 di Indonesia, yang sudah melakukan ekspor hasil produksi warga binaan. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita bersama, terutama pemerintah dan masyarakat Gorontalo, dimana produk karya Bang Napi sudah mendunia,” Jelasnya.

Ditambahkan, bahwa Lapas Pohuwato merupakan satu-satunya Lapas di Indonesia pengolah produk coco fiber. Jika dioptimalkan, maka ini akan menambah jumlah Lapas pengekspor produk hasil karya warga binaan.

“Selama ini sudah di 10 Lapas di Indonesia yang sudah melakukan ekspor, dan bahkan sudah berlangsung ada yang sampai 25 tahun. Bahkan ekspor Coco fiber atau serat sabut kelapa ini merupakan satu satunya dari Lapas yang ada di seluruh Indonesia,” ujar Fery menambahkan.

Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, memberi apresiasi kepada Lapas Pohuwato, atas bimbingan terhadap warga binaan. Soal rencana memproduksi lagi coco fiber dan coco feat kata Hamkah, pemerintah akan membantu agar aktivitas produksi berjalan kembali, utamanya dalam hal ekspor.

“Nanti rencana kita akan kunjungi Lapas Pohuwato, melihat dari dekat seperti apa permasalahannya sehingga tidak produksi lagi. Ketika ini sudah berjalan normal lagi, termasuk kita bantu agar produk ini bisa di ekspor lagi, juga membuka kerja sama dengan negara tetangga kita,” kata Hamka.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60