Pojok6.id (Gorut) – Sekretaris Daerah Sekda Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, memaknai ritual mandi safar bukan hanya sebagai ajang penolak bala, namun juga dimaknai sebagai pembersih hati.
“Tadi secara bersama kita sudah mandikan jasmani kita, dan mudah-mudahan seluruh noda-noda (Kotoran) yang ada dijasmani kita bersih hanyut terbawa air. Namun secara rohani, itu juga harus kita maknai, jangan sampai hati kita ini dikotori oleh penyakit hati,” ungkap Suleman, usai ritual mandi safar di desa buata Kecamatan Atinggola, Rabu (21/9/2022).
Sebagai perumpamaan oleh imam Al-Ghazali, kata Suleman, hati ini diibaratkan seperti cermin. Dimana kita bisa melihat diri kita sendiri.
“Kalau kata imam Al-Ghazali, hati kita ini diibaratkan seperti cermin bayang, ketika kita bersolek, kita bisa melihat diri kita. Jadi hati itu adalah cerminan diri, jangan sampai hati kita ini dikotori oleh penyakit-penyakit hati, seperti angkuh, iri, dengki dan penyakit hati lainnya,” terang Suleman.
Oleh karena itu, Suleman berharap, sebagai muslim yang baik dengan adanya momentum mandi safar ini, semoga kita bisa lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.
“Dengan momen ritual mandi safar ini, dapat bermakna di kehidupan kita sehari-hari. Dan selalu kita bermunajat kepada Allah SWT, agar kita diberikan kehidupan yang lebih baik lagi,” tukasnya. (Adv)