Pojok6.id (Gorontalo) – Tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu yang dilakukan setiap malam ke 27 ramadan oleh masyarakat Gorontalo, terus dijaga kelestariannya hingga saat ini. Pun begitu dengan yang dilakukan oleh Rachmat Reiska Abdul atau yang akrab disapa Eka Abdul, yang memberikan dukungan untuk pelaksanaan Tumbilotohe di sejumlah titik di Kota Gorontalo.
Eka mengatakan, salah satu alasannya untuk memberikan sponsor atau dukungan dalam pelaksanaan Tumbilotohe, adalah untuk merawat tradisi yang sudah turun temurun dijalaninya dan keluarganya.
“Tentunya tradisi ini memiliki kenangan masa kecil kami, yang saat itu orang tua kami yang berasal dari Gorontalo, kerap menjalankan nilai-nilai tradisi Tumbilotohe meskipun hidup di Jakarta, tempat mereka mengadu nasib,” kata Eka.
Eka mengenang masa kecilnya yang tinggal di rumah karyawan PT. National Gobel (kini Panasonic Manufacturing Indonesia), yang disekelilingnya tinggal bersama sebagian karyawan asal Gorontalo.
“Mereka (karyawan National Gobel asal Gorontalo) membuat lampion lampu minyak botol, layaknya yang dilakukan masyarakat Gorontalo saat itu. Jadi suasananya seperti ada di Gorontalo,” lanjut Eka.
Eka bersyukur, bisa ikut merasakan dan terlibat dalam pelaksanaan Tumbilotohe tahun ini. Yang menurutnya harus terus dilestarikan hingga nanti.
“Alhamdulillah, tradisi Tumbilotohe tetap terjaga. Walaupun saat ini sudah banyak yang beralih dari lampu botol ke lampu listrik, namun itu tidak sedikitpun mengurangi kesakralan nilai-nilai tradisi yang tetap dipertahankan oleh masyarakat Gorontalo hingga saat ini,” ungkapnya.
Eka Abdul memberikan dukungan untuk pelaksanaan Tumbilotohe di sejumlah titik di Kota Gorontalo, diantaranya Kelurahan Tamalate, Ipilo, Talumolo, Pohe dan Andalas.
Selain memberikan dukungan untuk perayaan Tumbilotohe, Eka Abdul juga berencana untuk melaksanakan iven balap perahu di Leato saat perayaan ketupat. Perayaan ketupat adalah tradisi Gorontalo lainnya yang dilaksanakan satu minggu setelah Idul Fitri.
“Insyaa Allah pas perayaan ketupat, ada acara balap perahu yang menggunakan mesin 15 PK. Dimana ada dua kategori yang nanti akan dilombakan, yaitu perahu standar dan perahu mini. Sebenarnya ini iven lama yang vakum karena pandemi covid-19,”pungkasnya. (idj)