Puluhan Tahun Pemerintah Abaikan Jalan Oba Selatan

Abaikan
Kondisi jalan di Kecamatan Oba Selatan. Foto: istimewa

TIDORE – Kondisi jalan Kota Tidore Kepulauan (Tikep) kian meperhatinkan. Pasalnya, puluhan tahun masyarakat yang ada di Kecamatan Oba Selatan tidak menikmati jalan butas yang layak. Dengan kondisi jalan yang rusak parah ini, membuat para siswa dan Guru SMA Negeri 14 Tikep yang melakukan aktifitas hatus jalan kaki tanpa mengunakan sepatu.

Marwia Djabid, guru SMA 14 Tikep mengungkapkan rasa kecewa terhadap kondisi ini. Ia berharap kepada Pemerintah Kota Tikep, agar segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.

“Harapan saya kepada pemerintah Kota tikep tidak tutup mata soal ini, setiap hari siswa-siswi kami kesulitan pergi kesekolah. Apalagi saat musim hujan,” kata Marwia dan juga berharap Pemkot menaruh perhatian lebih pada sektor pendidikan di Kecamat Oba Selatan.

Read More
banner 300x250

Marwia menuturkan, kalau tunjangan Daerah Terpencil (DACIL) bagi guru yang mengabdi di Oba Selatan sudah dihilangkan. Ini membuat beberapa guru PNS ingin pindah karena kondisi Oba selatan yang seperti ini, padahal menurutnya Pemkot seharusnya serius membangun pendidikan.

Sementara itu, Ketua Osis SMA 14 Tikep, Mahdan M. Nur menyampaikan, pemerintah terlalu menganak tirikan Kecamatan Oba Selatan.

“Hingga hari ini kami harus kotor dengan lumpur saat ke sekolah, padahal kami juga bagian dari Tikep. Pemkot harus buka mata selebar-lebarnya, kami juga turut membayar pajak. Jangan tiba masa kampanye pemilu barulah datang hambur janji,” kata Mahdan.

Ditemui terpisah, Ketua Bidang SDM Forum Peduli Kelangsungan Maidi, Jainudin Safrin menyampaikan, Nomenklatur Jalan yang menuju Desa Maidi adalah jalan kota berdasarkan pengelompokan jalan (Dalam UU No. 38 tahun 2004 dan PP nomor 34 Tahub 2006 tentang Jalan).

“Jalan ini pernah mengalami pengasapalan pada tahun 1997, tentu sebelum Malut berdiri secara otonom pada 1999, dan Tikep dimekarkan pada 2003,” ungkapnya

Artinya, lajut Jainudin, sampai hari ini jalan Oba Selatan, khusunya jalan masuk Desa Maidi belum merasakan pengasapalan selama 23 Tahun terakhir.

“Hanya dilakukan proses sertu dengan menimbun, namun tidak bertahan lama, dan hari ini sudah rusak,” kata Jainudin.

Ia juga menegasakan, kondisi jalan Payahe Dahepodo di Ruas Selamalofo sampai Nuku yang masuk dalam nomenklatur jalan provinsi juga sangat tidak layak, bahkan tidak dapat dilalui.

“Banjir di Kecamatan Oba dan Oba utara serta kondisi jalan Oba Selatan hari ini merupakan bukti kalau Pemkot tidak serius bangun Oba,” pungkasnya. (dik)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60