PT Merdeka Sayangkan Aksi Unras Berujung Anarkis Di Pohuwato

Direktur Utama PT PETS Boyke Poerbaya Abidin, dalam acara RAT KUD, Januari 2023 (Foto: Dok Pojok6.id)

Pojok6.id () – Pengelola Pani Gold Project (PGP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (Merdeka), selaku induk perusahaan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), mengecam tindakan anarkis massa unjuk rasa, Kamis (21/9/2023).

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT PETS dan PT GSM, Boyke Poerbaya Abidin di Jakarta, 21 September 2023, melalui keterangan tertulis, yang diterima media pojok6, Kamis malam, (21/9/2023).

“Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden ini, dan mengecam tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum massa pendemo yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan terjadinya kerusakan, tidak saja pada aset dan fasilitas di areal pioneer camp PGP, tetapi juga fasilitas publik seperti kantor Bupati Pohuwato, DPRD Pohuwato, dan banyak lagi,” kata Boyke Poerbaya Abidin.

Read More
banner 300x250

Pihaknya dengan tegas mengecam tindakan perusakan, yang dilakukan oleh kelompok anarkis hingga merusak fasilitas PGP dan kantor – kantor Pemerintah Pohuwato di Wilayah Marisa, Kabupaten Pohuwato – Provinsi Gorontalo. Aksi ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga fasilitas publik lainnya yang mengancam keberlanjutan operasi perusahaan dan keamanan masyarakat di Marisa dan sekitarnya.

Perusakan yang terjadi di PGP diawali dengan unjuk rasa, oleh Forum Persatuan Ahli Waris Penambang Pohuwato yang melakukan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) di area operasi PGP, agar dapat terus melakukan kegiatan yang tidak saja berbahaya bagi mereka sendiri, tetapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat Marisa.

Sejak Desember 2022, Manajemen PGP telah melakukan musyawarah dengan kelompok PETI difasilitasi oleh Satgas yang terdiri dari Forkopimda Pohuwato, Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI), Aliansi Penambang, KUD Dharma Tani serta perwakilan PGP untuk menghimbau kelompok PETI agar meninggalkan kegiatan penambangan dimana PGP beroperasi.

Sampai hari ini, PGP telah memberikan Tali Asih dan pilihan program alih profesi, yang telah diterima oleh lebih dari 2.200 penambang. PGP beroperasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan, yang sudah dimiliki oleh PT PETS dan Kontrak Karya yang dimiliki oleh PT GSM yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan operasi baik dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah.

Manajemen menegaskan, bahwa PT Merdeka Copper Gold Tbk dan seluruh anak usahanya, senantiasa berkomitmen menjalankan bisnis dan operasional dengan memastikan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, kontraktor, mitra bisnis dan warga masyarakat di sekitar lingkungan operasionalnya, dengan mematuhi seluruh peraturan dan hukum yang berlaku dan menerapkan kode etik dan tata kelola perusahaan yang baik, prinsip ESG (Environment Social & Governance), praktek pertambangan yang baik, serta manajemen lingkungan yang berkelanjutan.

Grup Merdeka selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dengan seluruh pemangku kepentingan, sebagai cara untuk menjaga komunikasi dan hubungan baik yang sudah terjalin selama ini. Termasuk diskusi dan komunikasi terbuka dengan semua pihak dalam membahas isu-isu yang muncul berkaitan dengan PGP dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak.

“Kami mengimbau kepada semua pihak, untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Kami percaya bahwa setiap penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang damai dan kekeluargaan. Kami berkomitmen untuk terus berupaya menjaga situasi yang kondusif dan aman bagi seluruh karyawan PGP dan masyarakat Marisa dan bekerjasama dengan para pihak berwenang dan mengupayakan solusi terbaik dalam menyelesaikan isu yang terjadi dengan tetap mematuhi prosedur hukum yang berlaku” tambah Boyke.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60