Kabgor – Data Pokok Pendidikan atau Dapodik oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo terus diperbaharui, sehingga menjadi data yang terbarukan disetiap triwulannya. Ini terlihat dari aktivitas Dinas pimpinan Ibu Lilian Rahman siang itu, dimana puluhan guru memadati kantor Diknas tersebut, Kamis (10/1/2019).
Sekertaris Dinas Zubair Pomalingo melalui Muhamad Musa, Kepala Sub Bagian Pelaksanaan tugas pembantuan mengatakan, bahwa hadirnya para guru ini untuk melakukan proses ferifikasi validasi data pokok pendidikan atau disingkat Dapodik,
“Ini merupakan kegiatan rutin kami, sehingga sumber data yang dipegang oleh pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan anggaran untuk daerah selalu update dari daerah, khususnya Diknas Kabupaten Gorontalo,” paparnya.
Dari Dapodik ini kita menyempurnakan kembali data data tersebut baik dari segi jumlah peserta didiknya siswa, sarana dan prasarana sekolah bangunan hingga ruang kelas dan bangunan lainnya, juga jumlah tenaga pendidiknya.
“Sebab bisa jadi bila ada yang pindah dan lain lain, kita memperbaruinya melalui Dapodik ini,” jelasnya.
Disamping itu, lanjutnya, Dapodik ini juga menjadi pegangan atau dasar pemerintah pusat dalam penganggaran pendidikan yang dibutuhkan suatu daerah.
“Baik itu misalnya, bantuan penganggaran BOS atau DAK sekolah, maka dasar acuannya di Dapodik ini. Berapa jumlah siswanya, jumlah tenaga pendidiknya, jam mengajar, kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang dll. Semua itu ada di dapodik ini,” kata Musa.
Karena ini berkenaan dengan anggaran yang tidak sedikit, Lanjut Muhammad, maka sekecil apapun temuan itu kita hindari dari pihak pengawas pengelolaan keuangan.
“Maka dari itu setiap tiga bulan itu kita update lagi, per_tri Wulan. Agar semua data data sekolah, siswa, guru hingga keadaan suatu sekolah itu baru. Maka dari itu para guru ini datang mengisi data data ini,” ungkapnya.
Untuk data sekarang, sekolah yang ada di dapodik ini, SMP ada 128 sekolah, SD ada 298 sekolah, jumlah tenaga pendidik ada 3928 tenaga pendidik dan membawahi ada 56389 siswa sekolah. “Ini kemudian yang kita terus masukan ke pusat, dapodik yang terbarukan,” pungkasnya. (adv)