Pojok6.id (Pohuwato) – Mantan Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga bicara kondisi sosial terkini di Kabupaten Pohuwato, yang dinilai perlu perhatian serius pemerintah. Menurutnya, hal yang utama yaitu menjaga stabilitas sosial masyarakat.
“Saya penting untuk menekankan semua pihak dapat menahan diri, mengedepankan komunikasi yang jauh lebih kondusif keterbukaan agar tidak menimbulkan perbedaan yang lebih tajam, yang bisa mengganggu stabilitas kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Pohuwato,” Kata Syarif Mbuinga, Senin (6/3/2023).
Ia mengatakan, bahwa sebagai pemerhati sosial masyarakat, dirinya mengaku prihatin. Dalam menyongsong bulan suci Ramadan, kata dia, seluruh elemen perlu diingatkan pentingnya kondusifitas.
“Saya terpanggil untuk memberikan stressing dan penekanan semua pihak agar lebih mengedepankan komunikasi yang jauh elegan. Jauh lebih kondusif, serta menahan diri, tidak lantas pada posisi mempertahankan pendapat yang ada sikap yang ada, arogansi yang ada, yang bisa berimplikasi pada hal hal yang tidak kita inginkan bersama,” Imbuhnya.
Pelbagai hal yang terjadi belakangan menurut dia perlu kebijakan pemerintah sebagai penengah dan memberi solusi. Ia menambahkan, bahwa Pemerintah perlu responsif menanggapi persoalan di masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan diharapkan berpihak pada masyarakat.
“Pemerintah hari ini diharapkan pada posisi yang mampu menengahi segala hal yang bisa berimplikasi terganggunya kehidupan sosial masyarakat kabupaten Pohuwato. Pemerintah sebagai penetrasi, sebagai regulator menata kehidupan sosial masyarakat,” tukasnya.
“Peran-peran pemerintah jauh lebih konkret, tidak terjebak pada hal-hal yang prakmatis, apalagi yang bersifat politis, tidak lantas pemerintah kehilangan identitasnya, sebagai pembina pengayom yang memperlakukan semua entitas, warna, politik, perbedaan yang ada, dimana pemerintah ada pada posisi yang jauh lebih elegan, dalam hal ini memberikan jalan keluar,” Katanya menambahkan.
Selain itu, ia bicara tentang pentingnya iklim investasi yang kondusif. Antara lain mengedepankan gak dan kewajiban, khususnya yaitu menyelesaikan seluruh kewajiban selaku perusahaan terhadap pemenuhan hajat orang banyak.
“Urusan yang berkaitan dengan kepentingan hajat hidup masyarakat yang itu merupakan haknya, sepantasnya sebelum bulan suci Ramadan, maka tidak ada argumentasi lain kecuali adalah pemenuhan atas kebutuhan masyarakat tersebut, ini penting,” Pungkasnya.
