Prevalensi Stunting Buteng Menurun, Pemkab Terus Lakukan Upaya Maksimal

Pojok6.id (Buteng) – Pemerintah Kabupaten (Buteng) sampai saat ini terus menggenjot program penurunan angka , dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan angka stunting.

Seperti data yang tercatat pada tahun 2022, Buton Tengah menempati posisi pertama dengan tingkat penderita stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Prevalensi stunting di daerah ini mencapai 41,70 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan berada di angka 22,3 persen berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik (e-PPGBM).

“Berdasarkan e-PPGBM, data stunting kita per Oktober 2023 berada di angka 17,4 persen. Mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Walaupun tingkat survei SSGI tinggi, kita berharap dengan upaya semua pihak dalam tiga bulan terakhir, akan kelihatan hasilnya,” ungkap Pj Bupati Buteng, Andi Muhammad Yusuf, usai meluncurkan program Kampung Keluarga Berkualitas, Senin (23/10/2023).

Read More
banner 300x250

Menurutnya, dalam rangka penekanan angka stunting ini dibutuhkan kerja keras dan konsistensi dari semua pihak terkait, untuk mengatasi masalah stunting. Jika semua elemen masyarakat mau bekerja sama, ia optimistis hasil survei SSGI 2023 akan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Melalui program Kampung Keluarga Berkualitas, diharapkan desa dan kelurahan menjadi ujung tombak dalam mencegah stunting di Buton Tengah.

“Harapannya, Kampung Keluarga Berkualitas bisa memberi efek yang positif, sehingga program-program kerja pemerintah bisa semakin terarah utamanya terkait penanganan stunting,” imbuhnya.

Dijelaskan sebelumnya, Pemkab Buteng telah meluncurkan program Bapak dan Bunda Asuh Stunting, yang melibatkan semua organisasi perangkat daerah di Buteng, serta tokoh masyarakat untuk berkolaborasi.

Program ini bertujuan mengimplementasikan semua kebijakan terkait penurunan stunting, mengurangi beban pengeluaran keluarga berisiko stunting, serta mendorong peran masyarakat dalam menangani stunting.

“Saya pikir program Bapak dan Bunda Asuh stunting cukup efektif. Dari program ini ini, kita sudah dapat manfaatnya. Misalnya ada penyaluran bantuan berupa telur dan susu sudah terdistribusi di tengah-tengah masyarakat. Walaupun memang, kita berharap bukan dari aspek itu saja. Kedepannya diharapkan lebih menyeluruh,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60