GORONTALO – Warga Gorontalo yang berada di perantauan diminta untuk tidak pulang kampung atau mudik. Permintaan itu disampaikan oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie saat melakukan video conference (vidcon) dengan pengurus Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) se Indonesia, Selasa (21/04/2020).
Melalui pengurus KKIG, Rusli berharap agar permintaan untuk tidak mudik disampaikan kepada warga Gorontalo yang berada di perantauan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya lebih baik bertempat tinggal di tempat asal,”pintanya.
Rusli beralasan permintaan itu untuk mencegah pen penularan dan penyebaran kasus Covid-19 di Gorontalo. Terlebih, mudik sering dilakukan menjelang puasa dan lebaran.
“Ini dilakukan untuk menjaga keluarga di rumah. Ibu, ayah, anak, suami, istri, saudara dan tetangga. Ini bukan bentuk pengusiran, akan tetapi kami mohon untuk jangan pulang dulu,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, saat ini juga telah keluar surat edaran Menteri Agama yang melarang umat Muslim untuk berkumpul dalam melaksanakan ibadah. Dalam surat edaran tersebut diperintahkan melaksanakan ibadan di rumah.
“Hal itu termasuk pelaksanaan tumbilotohe dan lain-lain. Bahkan Salat Idul Fitri juga dibatasi. Jadi, kami akan mengikuti perintah dari bapak Menteri Agama tersebut,”imbuhnya.
Dalam vidcon tersebut,pihsknya juga memaparkan program pencegahan dan penanganan Covid -19 kepada pengurus KKIG se Indonesia dan luar negeri. Ada juga saran dan usulan dari pengurus KKIG, di antaranya kebijakan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan, pembatasan akses keluar-masuk, penyaluran sembako dan lainnya. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo