Pengrajin Karawo Desa Bulota Terancam Tak Memiliki Generasi Penerus

Nari Agus, warga desa Bulota, Kabupaten Gorontalo saat memperlihatkan kain sulaman Kawao miliknya. (Foto : Ihyas)

– Para Desa Bulota terancam tidak memiliki generasi penerus. Hal itu dikatakan oleh Nari Agus (56) salah satu pengrajin kain karawo di Desa Bulota.

Nari mengakui desa yang telah ditetapkan sebagai desa pusat pengrajin karawo sejak tahun 2006 itu memang mengalami degradasi penerus. Hal itu terjadi akibat pemuda yang diharapkan menjadi generasi penerus enggan untuk mempelajari pembuatan kain khas Gorontalo itu.

“Kita itu sudah mengajak pemuda di desa. cuma ya itu, kemauannya itu tidak ada. Mungkin terpengaruh dengan telepon, sedikit-sedikit pegang telepon,” kata Nari yang juga ketua kelompok Mohuyula, salah satu kelompok pengrajin karawo Desa Bulota, Senin (07/10/19).

Read More
banner 300x250

Nari mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat pemuda agar bisa menekuni keterampilan membuat kerajinan karawo.

“Kita juga sering diundang di sekolah, di SD, SMP, SMP kita itu coba mensosialisasikan. tapi susah. terus sudah diusulkan di desa, tetap juga tidak ada” kata Nari.

Dengan sosialisasi itu Ia berharap para pemuda didesanya bisa tergugah dan menyukai kerajinan kain karawo sehingga bisa menggantikan pengrajin yang sudah tua.

“Para pemuda harus terus melestarikan kain khas Gorontalo itu “ Ujarnya memungkasi. (KT05)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60