Orang Tua Siswa SDN 2 Tilango Keluhkan Biaya Raport Baru

Raport
Raport siswa SDN 2 Tilango, Kabupaten Gorontalo.(Foto:Istimewa)

LIMBOTO – Para orang tua di sekolah , Desa Tenggela mengeluhkan pembayaran pembuatan raport baru. Biaya itu diminta oleh pihak sekolah sebelum akhir semester genap pada bulan Juli 2020 lalu.

Salah satu orang tua yang enggan namanya disebutkan, mengatakan bahwa biaya pembuatan raport baru sebesar Rp 75 ribu sangat membebani.

“Apalagi anak saya ada dua orang yang sekolah disitu, jadi yang harus dibayar Rp.150 ribu,” Kata orang tua itu, Rabu (25/11/2020).

Read More
banner 300x250

R,orang tua siswa lain juga mengeluhkan hal yang sama.Menurutnya siswa memang dimintakan biaya untuk mengganti raport lama dengan raport baru.

“Dari pada tiap penerimaan raport hanya kertas yang di snalhecter yang diserahkan, dan nanti ini kita keluar uang, jadi kita bayar saja,” Ungkap R.

Selain itu, ada juga seorang ibu berinisial L yang bahkan menjelaskan bahwa pembayaran biaya pembuatan raport baru ini tidak melalui rapat bersama dengan orang tua siswa.

“Hanya saja ibu guru kasih tahu untuk membayar sampul raport (pembuatan raport baru-red). Pemberitahuan juga ada dari grup WA. Ada juga yang hanya disampaikan oleh anak-anak,” ujarnya

Menanggapi hal ini, Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Gorontalo, Alim Niode mengatakan, orang tua siswa tidak bisa dipungut biaya dalam bentuk apapun tanpa berdasarkan aturan yang jelas.

“Semua yang dilakukan oleh sekolah, tidak bisa memungut dari para siswa, memungut apa saja. Sekolah itu selain ada anggaran 20 persen, disupport lagi dengan Dana BOS,” jelas Alim melalui ambungan telefon.

Untuk itu, Alim mengimbau agar orang tua siswa dapat melaporkan masalah-masalah serupa kepada pihaknya. Ia menjamin, identitas orang tua akan dirahasiakan.

“Kalau ada apa-apa terhadap anak mereka, silahkan laporkan lagi,” imbaunya.

Sampai berita ini ditulis, wartawan pojok6 masih berusaha menghubungi pihak SDN 2 Tilango untuk menyikapi keluhan orang tua siswa.

Sementara itu, Kepala dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo masih enggan memberikan komentar karena  belum menerima laporan tersebut dari masyarakat secara langsung.

“Tetapi kita akan turun mengecek langsung besok kepada sekolah yang bersangkutan,”pungkasnya.(Tiw)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60