Opa Husain, Pedagang Pisang Kacang Yang Tak berharap Keuntungan Demi Memeriahkan Malam Qunut

Husain Ismail atau Opa Husain telah berjualan pisang dan kacang setiap malam Qunut sejak Tahun 1987. (foto : Ihyas)

BATUDAA – Lapangan Porbat, desa Payunga, kecamatan Batudaa malam itu mulai ramai dengan para pedagang pisang dan kacang. Lapak lapak pedagang tampak seperti berbaris rapi seolah hendak menyambut kedatangan para pengunjung yang meramaikan Gebyar yang sengaja digelar oleh para pemuda dikecamatan tersebut.

Diantara puluhan lapak jualan, salah satunya milik Ismail Husain atau akrab disapa Opa Husain (64). Lapaknya berda disisi kiri lapangan Forbat. Malam itu, Ismail duduk  di kursi berwarna merah jambu tengah menunggu pembeli. Ismail merupakan salah satu dari sekian pedagang pisang dan kacang yang berjualan dan ikut memeriahkan malam Qunut.

“Saya berjual ini sudah lama sekitar puluhan tahun. kalau tidak salah dari 87 (Tahun 1987),” kata Opa Husain, Senin (20/05/19)

Read More
banner 300x250

Bagi Opa Husain, berjualan pisang dan kacang hanya untuk memeriahkan malam Qunut pada bulan Ramadan.ia bahkan tidak berpikir hasil dagangannya akan memberikan keuntungan.

“Pokoknya untung rugi saya tidak fikir, yang ikut jualan. setiap tahun juga kan seperti ini” ujar Opa Husain.

Dalam menjual dagangannya ia membawa 100 liter kacang dan pisang sekitar 6 tunduh.  Kacang ia jual dengan harga seribu rupiah perliter sedangkan pisang ia hargai sebesar dua puluh ribu rupiah persisi .

“Saya membawa kacang ini 100 liter dan pisang ini ada 6 poho (6 tunduh) seharga empat puluh ribu rupiah ” pungkas Opa Husain. (KT05)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60