Pojok6.id (DPRD) – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Wasito Somawiyono, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi pertanian di provinsi tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, musim panas yang menghantam daerah tersebut telah berdampak serius terhadap lahan pertanian yang tidak memiliki sarana irigasi.
Wasito menjelaskan, bahwa irigasi yang ada saat ini hanya cocok untuk pertanian padi, sementara tanaman non padi seperti jagung, masih kesulitan mendapatkan pasokan air.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi petani yang mengandalkan sumber air dari non irigasi. Risiko gagal panen akibat musim panas sangat tinggi,” ujar Wasito di Ruang Komisi II, Senin (14/8/2023)
Menurutnya, gagal panen ini berdampak pada kerugian besar bagi para petani, mulai dari biaya pengolahan lahan, bibit, tenaga kerja, hingga pengadaan pupuk.
“Situasi ini menciptakan dinamika ekonomi bagi masyarakat, di mana permintaan yang tinggi akibat produksi yang rendah dapat mendorong kenaikan harga jagung di pasaran,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wasito mengungkapkan upaya yang akan dilakukan oleh Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, dalam mengatasi masalah ini. Pihaknya berencana untuk menyusun program pengolahan tanah gratis dan memberikan bantuan bibit gratis kepada petani.
“Komisi II juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan kekeringan pada tanaman hortikultura seperti cabe dan tomat,” tambahnya
Meskipun tantangan besar masih ada, Wasito optimis bahwa langkah-langkah ini dapat membantu menyelamatkan sebagian tanaman dan petani dari dampak musim panas yang ekstrem.
“Walaupun sebetulnya tidak semua bisa teratasi, namun setidaknya masih ada yang bisa diselamatkan” pungkasnya. (Adv)