Gorontalo – Perhelatan sepakbola Liga 3 yang dilaksanakan oleh Asosiasi Provinsi PSSI Gorontalo berakhir sudah. Partai final Liga 3 dimenangkan oleh Kreasindo FC atas Persidago dengan skor tipis 5-6 melalui drama adu pinalti, setelah sebelumnya pada waktu normal skor barakhir dengan 0-0.
Ditemui usai pertandingan, pelatih Persidago Romy Malanua mengatakan, kedua tim bermain bagus hingga akhir babak kedua, pihaknya menerima kekalahan dari Kreasindo melalui drama adu pinalti.
“Kecewa sih ada, tapi lewat adu pinalti kan yang diutamakan hanya keberuntungan. Untuk permainan kedua tim memang sama, tapi saya kecewa dengan beberapa pemain yang tidak bisa main karena mengalami cedera termasuk striker kami,” kata Romy.
Untuk kedepannya, Romy akan melakukan evaluasi timnya baik dari segi fisik dan stamina, dalam rangka persiapan menghadapi kompetisi kedepan, yakni Piala Indonesia.
Sementara itu, pelatih Kreasindo FC, Subhan Tumulo mengaku masih akan melakukan evaluasi tim secara keseluruhan, walaupun berhasil menjuarai Liga 3. “Saya sangat bersyukur bisa memenangkan pertandingan di partai final ini, namun begitu masih banyak yang perlu dibenahi. Termasuk fisik para pemain yang mulai kedodoran di pertengahan babak kedua,” ujar Subhan.
Kreasindo FC sebagai juara Liga 3 menerima piala dan bonus uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah, sementara sang runner up Persidago, menerima uang pembinaan sebesar 7,5 juta rupiah dari Ketua Asprov PSSI Gorontalo, Saleh “Om Deka” Hemeto.
Turut hadir menyaksikan partai final sekaligus upacara penutupan Liga 3, Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Gorontalo Saleh Hemeto, Anis Naki yang mewakili Gubernur Gorontalo, dan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo serta ratusan penonton yang memadati tribun. (idj)